Khofifah mengungkapkan, dalam gelaran Piala Presiden 2019, Jawa Timur mendominasi dengan mengirimkan empat wakilnya yakni masing-masing Persebaya Surabaya, Persela Lamongan, Arema FC Malang, dan Madura United.
“Ini kali pertama Final Piala Presiden 2019 mempertemukan dua tim dalam satu provinsi. Bisa dibilang ini adalah Derby Jawa Timur, makanya saya ingin semua pihak dapat menahan diri,” tuturnya.
Khofifah menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Jatim terkait pengamanan selama pertandingan. Ia pun telah meminta kepada aparat kepolisian untuk tidak mentolerir segala bentuk anarkisme selama pertandingan. Khofifah menyatakan kesiapan dirinya menjadi penengah untuk mendamaikan Bonek dan Aremania.
“Pokoknya harus damai. Cari akar persoalannya dan buat kesepakatan bersama agar perseteruan diantara keduanya tidak terus berlarut. Jawa Timur yang merugi,” imbuhnya.
Jangan Jadi Golput
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Khofifah juga menyuarakan kepada Slankers untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 17 April mendatang. Turut bersamanya Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Mantan Wakil Gubermur Jawa Timur Saifullah Yusuf, dan Ustadz Yusuf Mansur.
“Pilih sesuai hati nurani, yang terbaik dari yang terbaik. Jangan sampai Golput karena akan sangat merugikan negara,” tuturnya.
“Ayo ajak saudara-saudara kita, teman-teman kita, kawan-kawan kita, semua tetangga kita untuk 17 April berbondong-bondong ke TPS,” tambah Khofifah.(min)