Implementasi PSBI Klaster Bawang Merah di Nganjuk Sangat Baik

Implementasi PSBI Klaster Bawang Merah di Nganjuk Sangat Baik
Anggota Komisi XI DPR RI M Sarmuji di sela-sela Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI ke Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. 
Nganjuk – Implementasi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) klaster bawang merah di Kabupaten Nganjuk sudah berjalan dengan sangat baik, terutama pada produksi pasca panen.
Problem yang dihadapi oleh masyarakat petani bawang merah di Nganjuk justru lebih banyak terjadi pada masa pasca panen. Demikian hal tersebut dikatakan Anggota Komisi XI DPR RI M Sarmuji di sela-sela Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI ke Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.

 

“Pada saat panen raya harga cenderung turun, dan itu bisa diatasi oleh beberapa hal. Salah satunya adalah dengan produksi pasca panen, yaitu memanfaatkan produksi bawang merah menjadi produk – produk yang tahan lama dan bisa dikonsumsi lebih luas diluar daerah masing – masing,” ucap Sarmuji di Nganjuk, Jatim.

Seperti yang terlihat di lokasi pertemuan antara Tim Kunspek Komisi XI DPR RI dengan petani bawang merah penerima PSBI, lanjutnya, ada kemasan olahan bawang merah goreng dan juga bawang merah oven.

Langkah ini tentu sangat membantu petani,  yakni dapat meningkatkan nilai tambah dan menahan laju turunnya harga produksi sewaktu panen raya.

“BI seringkali dikaitkan dengan persoalan pengendalian inflasi, padahal kita maunya tidak hanya untuk pengendalian inflasi, tetapi dikaitkan juga dengan stabilitas harga, terutama pada stabilitas harga pasca panen, yakni dengan cara adanya produksi pasca panen,” ujar legislator Fraksi Partai Golkar itu..

Ia mengatakan, pihaknya meminta pemangku kepentingan terkait dapat bersatu, seperti dalam hal pembangunan pergudangan yang canggih dan besar di sentra produksi bawang merah.