Konstitusi Baru Kuba Perkuat Relasi

Konstitusi Baru Kuba Perkuat Relasi

“Karena hubungan Kuba-Indonesia sudah sangat lama, mereka ingin ada investasi dari Indonesia. Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lain seperti Thailand, Laos, Malaysia, Filipina, dan Vietnam, kita termasuk yang paling terbelakang dalam hubungan investasi dengan Kuba. Mereka berharap investasi Indonesia bisa masuk.

Negara-negara ASEAN lain sudah masuk, bahkan Singapura sudah bikin hotel. Tapi, Indonesia belum ada sama sekali,” jelasnya

Sejak tahun 1960-an, Indonesia-Kuba sudah membangun relasi politik yang sangat kuat.

Mendiang Presiden pertama Indonesia Soekarno telah melatakkan poros sekaligus pondasi relasi dengan pemerintah Kuba yang waktu itu masih dipimpin mendiang Fidel Castro. Kini, di era modern, Indonesia-Kuba perlu melebarkan sayap relasi ke ranah investasi yang saling menguntungkan kedua negara.

Menurut Fadli, ini langkah maju Kuba yang telah mengamandemen konstitusinya. Invesasti dari Indonesia pun sangat dinanti Kuba.

“Konstitusi baru membuka ruang investasi baru bagi swasta dan asing. Dampaknya terhadap relasi dengan Indonesia lebih terbuka. Sebelumnya enggakbisa. Sekarang mereka membuka diri. Kuba, kan, dianggap negara yang tertutup sebelumnya terhadap investasi asing. Ini perkembangan baru dan merupakan langkah Kuba yang sangat maju,” nilai politisi Partai Gerindra itu.( rom)