“Mudah mudahan ini menjadi bagian dari singkronisasi dari seluruh energi positif yang ada dalam komunitas gus-gus di IGGI, Asparagus maupun Gawagis,” tegasnya.
Menurutnya, forum ini akan menjadi bagian dari harapan memperkuat resonansi besar di seluruh Indonesia untuk menangkal bahaya radikalsime dan upaya menguatkan toleransi dan moderasi intern maupun antar umat beragama. Gawagis merupakan ulama-ulama muda milenial yang diinisiasi oleh Gus dari Jatim yang keberadaanya terbukti telah memberikan makna substantif bagi kekuatan Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Aswaja) khususnya dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam arahannya, Wapres JK menegaskan, bahwa kemajuan teknologi menyebabkan banyak dari pesantren tumbuh dan berkembang sesuai dengan zamannya. Sehingga para santri dituntut mempunyai pandangan pengetahuan dan menguasai ilmu kitab suci Al Quran. Kita yakin tanpa ilmu pengetahuan kita tidak bisa berkembang dengan pesat, terangnya.
JK juga menegaskan bahwa dalam mengembangkan pesantren juga harus menciptakan rasa kesinambungan antara senior yang terdiri dari kyai-kyai sepuh dan junior yang merupakan kumpulan dari kyai-kyai muda.
Oleh karena itu, tantangan bangsa ke depan harus diperbaiki lewat syiar atau dakwah. Syiar yang disampaikan harus ditambah dan berkembang menjadi syiar terkait kemajuan ekonomi hingga perkembangan teknologi bagi umat islam. Tidak lagi syiar yang mengedepankan surga atau neraka.
JK menyebut, sebagai bangsa dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia patut berbangga bisa membangun persatuan dan kesatuan, memperkuat sarana infrastruktur dan membangun kota hingga pedesaan. Sementara negara muslim di timur tengah sibuk dengan memperkuat keamanan akibat dari adanya konflik peperangan yang bekepanjangan. (ais)