Wagub Jatim: Perkuat Kebangsaan Melalui Rasa Empati

Wagub Jatim: Perkuat Kebangsaan Melalui Rasa Empati

Apalagi saat ini, sebut Emil, era persaingan industri yang ketat memunculkan paradigma baru dalam perdagangan dunia. Dimana Wagub Jatim: Perkuat Kebangsaan Melalui Rasa Empatinegara Asia Tenggara dan Asia Selatan berebut relokasi industri dari China.
Di tengah perang dagang saat ini, sangat tidak tepat bila kita bertengkar dalam negara sendiri, maka inisiatif yang digagas Prof Mahfud ini sangat baik menurut saya, katanya.

Emil juga berharap dialog kebangsaan ini menjadi momen dalam menggugah semangat kebangsaan generasi muda penerus bangsa. Apalagi gerakan ini dimulai dari Merak, Banten sampai Banyuwangi.
Bahwa pembangunan tujuannya mempersatukan, bukan hanya sekedar mencetak uang atau mengisi uang, tapi pembangunan infrastruktur untuk menyatukan bangsa. Kita harus berjuang keras membuat infrastruktur itu berkelanjutan, katanya.
Emil lantas mengutip apa yang disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bahwa Jatim adalah mata air bangsa dengan sejarah panjang Sumpah Palapa menyatukan nusantara. Tidak hanya itu, banyak tokoh bangsa berasal dari Jatim seperti HOS Cokroaminoto, Ir. Soekarno, dan KH. Hasyim Azhari.

Atas nama Pemprov Jatim saya menyampaikan terima kasih acara ini bisa dilakukan di Jatim, semoga bangsa kita bisa melalui proses demokrasi ini dengan baik, kepala dingin dan menghasilkan kepemimpinan nasional serta mampu menjaga momentum yang kita capai selama ini, katanya.

Sebelumnya, Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD mengatakan, Gerakan Suluh Kebangsaan lahir karena rasa prihatin dan khawatir terhadap perkembangan situasi politik belakangan ini, terutama menjelang pemilu. Dimana ada pengelompokan menajamen ditandai dengan saling serang secara tidak etis, serta berkembangnya hoax secara terus menerus.

“Hoax ini gerakan pengacau pemilu karena sudah diberitahu salah, tapi dikembangkan terus. Hoax ini menyebarkan informasi sesat yang semakin dijelaskan bahwa itu sesat, semakin dikembangkan, katanya.
Selain mencegah berkembangnya hoax, lanjutnya, Gerakan Suluh Kebangsaan juga mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya atau menghindari golput, karena akan merugikan kebaikan.

Kalau semua menggunakan hak pilihnya, maka pilihlah yang lebih baik dari yang baik. Yang dipilih rakyat itulah pemimpin kita. Kami disini tidak mengkampanyekan siapapun, jelasnya.

Menurutnya, Gerakan Suluh Kebangsaan ini digagas antara lain oleh Buya Syafi’i Ma’arif, Gus Mustofa Bisri, Kyai Habib Lutfi, Sinta Nuriyah Wahid, Kardinal Darmaatmadja dan Sri Sultan Hamengkubuwono X.Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi Gerakan Suluh Kebangsaan ini, apalagi dilakukan secara berantai dengan menggunakan moda transportasi kereta api.
Ini menandakan ada suatu kegundahan yang direspon dengan cara yang sejuk dan berusaha memberikan satu saluran pikiran bagi semua pihak. Terbukti ulama hadir disini. Ulama memberikan kesejukan bagi kita semua, ini gerakan positif yang tentunya akan kita lakukan demi kecintaan kita pada tanah air, katanya.  (min)