Sebelum implimentasi di lapangan, Mentan RI telah berkomunikasi dengan gubernur, dan diteruskan ke pimpinan dibawahnya.
Kami sudah melakukan koordinasi dengan gubernur, dan bupati/walikota di provinsi tersebut, katanya seraya mengimbuhkan, melalui koordinasi tersebut dihasilkan data yang akurat dan cocok antara pemerintah pusat dengan pemda, serta diperkuat dengan verifikasi langsung di lapangan.
Dalam sambutannya, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengatakan, terdapat dua cara untuk memajukan perekonomian, dan meningkatkan pendapatan per kapita suatu daerah. Yang pertama adalah melalui industri manufaktur, kemudian yang kedua, melalui sektor jasa, khususnya pariwisata atau tourism.
Mengapa industri manufaktur? Karena semurah-murahnya UMR di daerah adalah Rp. 2,5 juta. Dan dalam 1 hektare industri, bisa mempekerjakan 200 orang, katanya.
Karena itu, Wapres JK-sapaan akrabnya, mendorong kepala daerah agar lebih optimal mengelola potensi masing-masing daerahnya. Contohnya, daerah penghasil sawit harus meningkatkan hasil sawitnya, daerah penghasil kopi harus bisa menambah produksinya melalui pemanfaatan teknologi.
Wapres JK lantas mencontohkan pesatnya pembangunan dan di Pulau Jawa. Ini karena banyak industri, yang membutuhkan banyak lapangan kerja, dan didukung banyaknya permintaan konsumen terhadap barang-barang industri. Pemerintah juga harus menyiapkan sumber daya manusia yang baik, jika ingin daerahnya berhasil di industri, ujarnya.
Selain industri, lanjut Wapres JK, sektor lain yang dapat meningkatkan pendapatan daerah adalah jasa, salah satunya jasa pariwisata. Ini karena negara Indonesia dianugerahi alam yang indah, baik gunung, pantai, dan wisata alam lainnya, lalu suhu udara yang relatif stabil, dan cuaca yang sangat bersahabat.
Kita tidak seperti negara Eropa atau Amerika yang sangat dingin, pun seperti Australia yang panasnya bisa lebih dari 45 derajat, ujarnya sembari mengimbuhkan, potensi alam ini harus dioptimalkan oleh masing-masing pemerintah daerah guna meraih pendapatan tersebut. (min)