Dia melanjutkan, seharusnya, PD BPR Kota Kediri melakukan terobosan-terobosan yang canggih. Pasalnya, kondisi NPL mencapai 45,6% tersebut sangat berbahaya apabila di dunia perbankan.
“Kalau menurut saya ini sudah bahaya dan penyakitnya sudah akut serta bisa terancam bangkrut.Harusnya, ada progres seperti target atau tenaga kerja penagihan yang memiliki etos kerja dan mempunyai teknik yang bagus agar tidak ada penagihan yang nunggak,” tutupnya
Sementara, Direktur PD BPR Kota Kediri, Sugianto, menjelaskan, sejauh ini, pihaknya sudah melakukan upaya dalam menurunkan NPL pada PD BPR. Salah satunya seperti upaya kekeluargaan pada tiap nasabah yang memiliki tunggakan piutang sebelum dilakukan lelang.
“Upaya memperbaiki sudah kita lakukan. Dalam dua bulan ini upaya kekeluargaan jika tidak bisa kita capai maka akan kita lakukan lelang jaminan. Ini merupakan langkah terakhir,” ucapnya, usai hearing bersama Komisi B DPRD Kota Kediri.
Kendati demikian, Sugianto mengaku, pihaknya tidak bisa serta merta dan asal asalan melakukan upaya tersebut. Pasalnya, setiap nasabah memiliki karakter berbeda. “Disini, kita harus hati-hati dalam bertindak. ,” imbuhnya.
Ketika ditanya, berapa target turunnya NPL? Sugianto menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan. Namun, jika melihat program tahun ini, ia memprediksi NPL PD BPR Kota Kediri bisa turun sekitar 6%.
“Perkiraannya, dalam satu semester ini NPL kita bisa turun menjadi 39%. Sebab menurunkan prosentase NPL ini tidak bisa hanya piutang saja yang turun tapi harus seimbang dengan naiknya pinjaman kredit,” pungkas Sugianto, yang kurang beberapa bulan lagi, akan habis masa kontrak sebagai Direktur PD BPR Kota Kediri, ini.
Sekedar diketahui sebelumnya, tingginya angka rasio kredit bermasalah atau NPL menjadi masalah serius bagi Dewan Pengawas PD BPR Kota Kediri. Untuk melakukan evaluasi, saat ini dewan pengawas PD BPR Kota Kediri masih menunggu hasil audit keseluruhan yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP). (bud)