KEDIRI – Makin tingginya angka Non Perfoming Loan (NPL) di Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Kediri, membuat berbagai kalangan pesimis akan bisa bangkit dari sisi keuangan. Hal ini juga terlihat, dari rapat dengar pendapat yang digelar Komisi B, DPRD Kota Kediri, Jumat (1/2/2019).
Dari rapat dengar pendapat antara pihak manajemen PD BPR. Kalangan DPRD melihat, NPL yang cukup tinggi bisa berdampak akan bangkrutnya PD BPR Kota Kediri, tersebut.
Anggota Komisi B DPRD Kota Kediri Nur Fulaili mengatakan, hearing ini dilakukan untuk mengetahui kinerja PD BPR Kota Kediri. Dari sini, pihaknya mengetahui kondisi PD BPR yang saat ini dinilai semakin buruk.
“Tentunya, kami menginginkan PD BPR lebih sehat. Dan, bagaimana langkahnya, kita ingin mengetahui strategi BPR dalam menangani NPL yang terus menerus naik” ujarnya, Jumat (1/2/2019), usai hearing.
Menurutnya, kondisi kredit bermasalah di PD BPR Kota Kediri saat ini sangat banyak. Ia mencontohkan, jika banyak nasabah yang belum tertagih, tapi malah disuntik modal kembali. Ironisnya, sampai saat ini manajemen tidak memiliki target dalam memperbaiki kondisi PD BPR Kota Kediri.
“Saat ini tidak ada target yang jelas. Programnya bagus saat kita undang, dengan melakukan pemaparan yang bagus. Tapi buktinya apa? tidak terealisasi dengan baik. Hal ini diperkuat dengan NPL yang semakin tinggi. Padahal, bank yang sehat, NPL nya harus dibawah 5%,” imbuh Nurfulaili, Politisi PKS, yang juga menekuni dunia perbankan ini.
