Anas mengatakan, kolaborasi dengan Go-Jek mampu memperluas jangkauan layanan. Dalam kolaborasi ini, Go-Jek mengantarkan obat ke rumah pasien yang dirawat jalan di rumah sakit milik pemerintah daerah. Pemkab Banyuwangi telah membangun pos khusus di rumah sakit. Seusai berobat ke dokter, warga hanya perlu ke pos tersebut, lalu diproses petugas dan pasien bisa langsung menunggu obat di rumahnya.
“Jadi pasien dimudahkan. Daripada menunggu di rumah sakit, silakan langsung pulang dan istirahat. Obat diantar Go-Jek setelah diracik bagian farmasi,” kata Anas.
“Mitra pengemudi Go-Jek telah dilatih cara membawa obat sesuai kaidah kesehatan. Jadi ini bukan asal mengantar, karena obat itu barang spesifik. Beda kalau kita pesan tahu lontong lewat Go-Food,” imbuhnya.
Dia menambahkan, layanan ini telah diadopsi oleh sejumlah rumah sakit di beberapa daerah di luar Banyuwangi.
Sementara itu, Vice President of Regional Public Policy PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek), Damar Juniarto, sangat mengapresiasi inovasi Pemkab Banyuwangi tersebut. Apalagi, ternyata program itu dirasakan manfaatnya oleh publik.
Menurut Damar, program ini ini adalah salah satu visi Gojek dalam kewirausahaan sosial. “Kami dari Gojek senang karena Banyuwangi telah mengajak Go-Jek untuk mengembangkan visi kewirausahaan sosial. Bahkan, kami berharap program ini bisa diduplikasi secara nasional,” kata Damar. (ari)