Namun menurut Anas, ada kendala yang perlu mendapat perhatian pemerintah pusat yaitu aksesibilitas, akses jalan menuju destinasi cukup jauh, meski sudah ada jalan tol, infrastruktur sangat terbatas.
Bagi wisatawan asing, perjalanan darat lebih dari 3-4 jam jadi pertimbangan sendiri. Namun ada harapan baik, ruas jalan ke lokasi destinasi akan dibangun jalan tol lanjutan sehingga pariwisata Sukabumi akan menjadi Kawasan wisata menarik, sukses dan diminati banyak wisatawan.
Ditambahkan Anas, dimana-mana destinasi tidak bisa berdiri sendiri, sehebat apapun destinasinya kalau infrastruktur lemah, wisatawan enggan datang.
Datang ke lokasi wisata perlu daya dukung, makan sudah ada restoran, mau tidur sudah ada hotel, mau jalan darat bagus, dengan dukungan infrastruktur memadai, maka baru pariwisata akan berjalan dengan baik. “Saya yakin dalam waktu 5-10 tahun, wajah pariwisata Sukabumi akan semakin baik,” ujarnya optimis.
Untuk itu, ia akan mendorong bekerja sama dengan Komisi lain supaya percepatan pembangunan infrastruktur itu bisa dilakukan. Selain itu, anggaran yang terbatas dari Pemda perlu dorongan dari pusat.
Apalagi Kepala Daerah Sukabumi sudah menyebutkan pembangunan bandar udara sudah direncanakan dan itu bagian dari akses yang harus dikembangkan.Tidak ada pariwisata di dunia ini sehebat apapun yang berhasil jika tidak didukung oleh akses baik, infrastruktur dan promosi.
Di sisi lain, untuk menunjang perkembangan pariwisata, peran sumber daya manusia (SDM) menjadi sangat penting. Di samping memiliki SDM memadai untuk mengelola pariwisata, sadar wisata masyarakat harus diciptakan. “Kalau sadar wisata sudah terbentuk dan SDM diciptakan melalui pendidikan pariwisata yang unggul, ke depan akan mudah mengembangkan pariwisata Sukabumi ini,” tutup Anas. (rom)