“Politik adalah sesuatu yang harus diisi oleh orang-orang yang berintegritas dan punya kepedulian terhadap bangsa. Karena ketika ruang-ruang politik kita hanya diisi oleh orang-orang oportunis, maka kita kehilangan momentum untuk menata kembali lembaga-lembaga politik,” tandas Indra.
Senada, Deputi Persidangan Damayanti memaparkan pendidikan politik sebagaimana ruh kegiatan ini, sejatinya merupakan salah satu tugas partai politik. Namun, inisiatif diadakannya kegiatan ini perlu didukung oleh semua pihak. Karena ternyata para mahasiswa telah merasakan kebutuhan tentang pendidikan politik.
Dijelaskannya, Parlemen Kampus juga sejalan dengan amanat Asosiasi Parlemen se-Dunia (IPU) dalam rangka peringatan “International Day of Democracy” tanggal 15 September setiap tahunnya, yaitu untuk memberikan pendidikan politik, pendidikan demokrasi dan membantu pemuda mengembangkan potensi.
“Melalui kegiatan ini, para mahasiswa akan mendapatkan gambatan bagaimana praktik-praktik berdemokrasi berlangsung di Parlemen, terutama dalam memutuskan suatu keputusan politik,” imbuh Maya.
Sama seperti Parlemen Remaja, Parlemen Kampus merupakan kegiatan rutin Humas Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI untuk mensimulasikan bagaimana DPR menjalankan fungsinya, mulai dari pembakalan rapat, simulasi sidang hingga tahap pengambilan keputusan RUU. (sam)