Rabu, 11 Desember 2024
25.6 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaJatim Fair Ditutup : Nilai Transaksi Meningkat 206,32 Persen

    Jatim Fair Ditutup : Nilai Transaksi Meningkat 206,32 Persen

    Surabaya – Perhelatan Jatim Fair tahun 2018 yang diselenggarakan Pemprov Jawa Timur di Grand City Surabaya  dari tahun ketahun makin menunjukan perkembangan yang cukup signifikan. Bukan saja soal nilai transaksinya, namun dari sisi pengunjung meningkat tajam.

    Sekdaprov Jawa Timur DR Heru Tjahjono mengaku gembira bahwa pemeran dagang ini ternyata mamu menyedot ribuan pengunjung dan transaksi miliaran. Tercatat sejak dibuka pada tanggal 9 sampai 14 Oktober, pameran umkm/ukm rersebut dikunjungi 102.000 atau terjadi kenaikan 31,37 persen. Jumlah itu sampai pada Sabtu sore. Dan sangat mungkin bisa berkembang sampai saat pameran bisnis ditutup.

    Sedangkan nilai tarnsaksi tidak langsung (by order) meliputi tiga prodyuk yaitu furnitur, kulit, craf dan sepeda listrik Tianjin serta perhiasan menapai Rp 11,70 miliar. Dan transaksi off line mencapai Rp 40,5 miliar.

    Baca juga :  Silaturahmi ke Surabaya, Cagub Malut Terpilih Sherly Laos Belajar Kesuksesan Khofifah Pimpin Jatim

    Sebaliknya transaksi onlibe (bukalapak) yang mengunjungi dan bertanya tentang sinergitas ,encapai 2500 orang. Namun yang benar benar mendaftar di bukalapak saat pameran 260 UKM atau meningkat hingga 206,32 persen. Ini hal baru  bagi UKM masuk di pasar online bebasis digital. Tegas Heru Tjahjono usai penutupan Jatim fair, Minggu (14/10/2018) malam.

    Suasana penutupan pmeran ekonomi Jatim Fair di Grand City yang dinilai angat sukses
    Suasana penutupan pmeran ekonomi Jatim Fair di Grand City yang dinilai
    angat sukses

    Heru Tjahjono mengaku sangat gembira atas sukses kegiatan ini. Jatim fair  merupakan media ekonomi yang sangat bagus. Terimakasih kepada semua peserta atas partisipasinya dan kedepan harus lebih ditingkatkan lagi. Ini sukses penyelenggaraan, sukses pelaksanaan dan sukses transaksi.

    Baca juga :  Kepala BP Haji Gus Irfan: Pelayanan Haji Harus Aman, Nyaman dan Terbaik

    Dijelaskan, di era digitalisasi kita dipaksa untuk menguasasi teknologi. Transaksi apapun tidak lagi menggunakan pola pola tradisional melainkan harus mengunakan teknologi. Apalagi merka yang bergerak disektor ekonomi seperti ukm/umkm, harus sudah berubah polanya. UKM/UMKM memiliki  potensi ekonomi sangat luar biasa.

    Di Indonesia, kata Sedaprov Jawa Timur Heru Tjahjono, ada 132 juta lebih pengguna internet dan 106 juta lebih pengguna aktif social media serta 92 juta lebih pengguna social mobile. Provinsi Jawa Timur melihat pelung ini. Dam meeka yang begerak di sekor ukm/umkm Jawa Timur harus mampu menguasai teknologi.

    Data sensus ekonomi 2016, jumlah umkm jawa timur sebanyak 12,1 juta orang, terdiri dari 4,6 juta umkm non pertanian dan 7,5 juta usaha pertanian dengan memberikan share terhadap pembentukan pdrb jawa timur 2017 sebesar 57,52%.

    Baca juga :  Eri Pastikan Proyek Tunnel TIJ-KBS Tuntas Desember 2024

    Berangkat dari fakta diatas, maka makmurkan jawa timur melalui industri umkm berbasis digital adalah suatu keniscayaan. Oleh karenanya umkm harus tanggap terhadap era digital yang digunakan untuk proses produksi dan pemasaran sehingga mampu berdaya saing.

    Pameran Jatim Fair merupakan representasi kekuatan umkm jawa timur.

    “Saya berharap dengan pameran jatim fair, pelaku ukm/umkm harus berani membranding produknya yang berdaya saing. Pemahami perilaku konsumen sehingga mampu melakukan peningkatan kualitas baik produk, packaging, ingredian produk,” tegas Heru Tjahjono. (min)

    Editor : Sabarudin

    Redaktur : WartaTransparansi.com

    COPYRIGHT © 2018 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan