“Saudara kita petani desa perlu pendampingan. Saudara kita di samping hutan menanam padi. Padinya dihitung sebagai bagian produksi padi Jatim tapi mereka tidak bisa akses bantuan subsidi. Mereka membutuhkan uluran tangan kita butuh sapaan kita,” kata Khofifah.
Saat ini, Khofifah menyebut sektor pertanian bisa menjadi jalan keluar untuk meningkatkan kesejahteraan. Terutama daerah perdesaan. Saat ini kemiskinan di Jawa Timur di pedesaan mencapai 15,8 persen dan di kota hanya 7,7 persen.
“Kalau HKTI punya komitmen keberdayaan kepada petani. Ini adalah pikiran yang harus mendapatkan ruang untuk mewujudkanya,” ungkapnya.
Produk tani Jawa Timur, sejatinya punya potensi besar terhadap peningakatan ekonomi Jawa Timur. Namun, menurut Khofifah perlu stimulus dari pemeritnah. Utamanya soal akses pemasaran produk tani yang dinilai masih menjadi kendala.
“Kewenangan kemampuan dari pemerintah untuk membangun konektifitas upaya-upaya penciptaan penyejahteraan masyarakat. Sehingga pemerintah bisa bekerja sama dengan perusahaan yang bisa membuka akses internasional. Kita bisa menginventarisir itu melakukan pemetaan untuk pemasaran,” pungkasnya.