Seorang Pasien Miskin RSUD BDH Mengaku Diterlantarkan

Seorang Pasien Miskin RSUD BDH Mengaku Diterlantarkan

Surabaya – Kabar tak sedap mendera Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada (RS BDH) Surabaya. Salah seorang pasien melahirkan di Rumah Sakit itu mengaku telah diterlantarkan selama dalam perawatan proses persalinan.

Adalah Tressia Hermin Uneputty yang indekost di Jalan Sememi Jaya 1c, Surabaya. Melalui pesan (SMS) singkat yang dikirim ke wartawan Koran Transparasi ia mengaku tidak mendapat pelayanan yang layak dari RS BDH pasca melahirkan.

Tressia juga mengungkapkan, dirinya tidak diberi makan pihak RS BDH pasca melahirkan karena ia tidak sanggup membayar biaya persalinan sebesar Rp12 juta. Surat Keterangan Miskin (SKM) yang dia ajukan juga ditolak pihak RS BDH.

“SKM setelah jadi tanggal 24 di tolak pak dan harus ikut jalur umum yang biayanya kurang lebih 12juta. Makan dan obat-obatan di stop pak dan harus beli resep sendiri. Sedangkan sekarang untuk makan atau transport tidak ada uang sama sekali pak,” kata Tressia.

Melalui pasan singkatnya, Tressia juga mengungkapkan, ia diperbolehkan pulang oleh Pihak RS BDH dengan terlebih dulu menanda tangani surat pernyataan yang diduga berisi tentang kesanggupannya membayar biaya persalinan sebesar Rp12 juta.

Menanggapi informasi itu, sumber di Bagian Prom Diklat RS BDH Berinisial ARF membantah keterangan Tressia terkait penelantaran yang dialaminya.

“Tidak ada penelantaran pasien di rumah sakit ini. Untuk lebih jelasnya besok anda saya dampingi untuk wawancara langsung dengan seseorang yang berhak memberi keterangan resmi terkait ibu Tressia,” kata ARF.

Sementara itu, Tressia yang hendak dikonfirmasi Koran Transparasi di kediamannya sedang tidak berada di tempat. “Dia sedang keluar dan saya tidak tahu pergi kemana,” ujar tetangganya sambil mewanti wanti agar namanya tidak disertakan dalam pemberitaan. (den)