SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Jawa Timur Dr. Kodrat Sunyoto, MSI menggelar halal bi halal dengan mengundang khusus insan seni Indonesia (Jawa Timur) di kediamannya kawasan CitraLand Surabaya, pada Sabtu (20/5bi /2023) malam.
Ini halal bi halal kali kedua. Pertama atas nama Ketua DPD Ormas MKGR Jawa Timur dengan menggandeng Pengajian Al Hidayah (Ormas Golkar) Jawa Timur di Univ. Wijaya Putra (UPW) Surabaya, Minggu (7/5/2023) lalu.
Halal bi halal mengusung tema “ Senada Seirama Tokoh & Seni. Kodrat tidak mengundang teman sejawatnya atau konstituennya. Sehingga praktis sore itu hanya pedangdut saja yang hadir.
Sejumlah pedangdut kondang nampak hadir mulai Imron Sadewo dengan orkesnya Moneta. Sodiq, si rambut gimbal, gitaris sekaligus vocalis dangdut yang albumnya merajai seantro musik dangdut, lalu ada beberapa tokoh dangdut yang sudah tak aktif karena kesehatannya. Bahkan Kodrat juga tak lupa mengundang KH. Abdul Mutholib, Kyai Kera Sakti untuk memberikan tausiyah singkat.
Acara halal bi halal ala Kodrat Sunyoto dibuka dengan Limbukan (dagelan) oleh tiga MC kawakan Cak Sholeh, Mami Octa dan Larasari, penyiar radio yang aktiv di Srimulat. Mami Octa yang tampil kocak membuat sekitar 65 undangan terpingkal pingkal. Malahan shohibul bait Dr. H. Kodrat Sunyoto,Msi dan bunda Hj. Dr. Esa Wahyu Endarti, Msi, dikocak hingga tak berkutik.
Ibaratnya ini halal bi halal sekaligus reuni untuk yang berada di daerah. Karena para seniman kembali berkumpul untuk membangkitkan kembali semangat mereka. Melalui ormas, kita melakukan pendekatan dengan para seniman untuk membangkitkan seniman dulu yang pernah ada di partai golkar.
“Dulu ada lembaga seniman, lembaga LSB (lembaga seni budaya), Sekarjati, sebagian masih ada yang ingat masa lalu, Itulah kita kembalikan semangatnya,” ujar Kodrat kepada Wartatransparansi.com.
Dan yang kedua, kini mereka berkumpul setelah masa pandemi sama sekali tidak berkreasi. Sehingga sekarang ini mereka mengungkapkan perasaannya, rasa syukurnya karena bisa melewati masa-masa sulit.
Menyinggung hadirnya para tokoh seperti para birokrat, politisi, para ketua dan wakil ketua, di antaranya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Hudijono, juga beberapa kepala daerah membuat halal bi halal ini sebagai bentuk sinergitas antara tokoh dan seniman.