“Ini saya mengharapkan, karena politisi harus juga bisa mengenal seni. Artinya kalau politisi mengenal seni bisa seni berpolitisi. Seni bisa mengendalikan emosional seorang politisi dalam mereka melaksanakan kegiatan,” tambahnya.
Kaitannya dengan pileg, menurut Kodrat bagaimana pun juga seniman memiliki potensi berpartisipasi di Pemilu, misalnya lewat musik mengajak msyarakat untuk datang di TPS, untuk menjaring suara.
Seniman ibaratnya manusia yang sudah paripurna. Mereka memiliki keistimewaan dan berkepribadian. Ibaratnya dunia bisa gembira bisa sedih karena adanya seniman.
“Kebetulan saya politisi partai Golkar. Pak wongso Negoro wakil ketua, juga ketua fraksi , ketua MKGR. Melalui ormas kita pendekatan dengan para seniman untuk membangkitkan seniman dulu yang pernah ada di partai Golkar.
Bahkan menjadi bagian dari suksesi Caleg untuk menjaring suara. Tadi saya banyak berbincang dengan mereka, sebagian besar masih ingat tentang Golkar, makanya mereka kita undang disini, kita segarkan lagi. tandas penghuni gedung DPRD Jatim tiga periode ini.
Sodiq, vocalis moneta yang hadir pada malam itu menyuguhkan dua buah lagu gala gala karya Bang Haji Rhoma Irama. Sontak undangan pun ikut bergoyang asyiiik.
Sedangkan Elmira artis pantura yang biasa tampil di televisi swasta nasional duet dengan Wongso Negoro, lalu ada Reza Sugiarto yang tampil dengan mengajak undangan nyanyi bersama. Reza membawakan lagu Hitam dan Ririn Novita duet dengan Kyai Kera Sakti membawakan lagu rujuk.
Halal Bi Halal diakhiri dengan pemberian santunan kepada seniman Dangdut yang sudah purna karena kesehatannya, masing masing Sueb, Edy. Soho dan Arifin oleh Kodrat Sunyoto. (sr/min)