MADIUN (WartaTransparansi.com) – Media massa yang dikendalikan para jurnalis akan menjadi guru politik, namun juga berpotensi sebagai sumber kegaduhan publik.
Penilaian itu disampaikan Ketua Bawaslu Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Nur Anwar, di Hotel Aston Madiun, Jumat sore (9/12/2022). Dia menyampaikannya dihadapan sejumlah undangan, dalam acara outing media bertajuk: “Rembug Gayeng Penyelenggara Pemilu Bersama Media Massa”.
Dalam konteks peliputan Pemilu, kata Nur Anwar lebih lanjut, setiap awak media diharap mengolah naskah pemberitaan secara cermat, seksama, teliti dan berimbang.
“Jika tidak, maka media massa justru akan menjadi sumber bencana, malapetaka, perpecahan dan kegaduhan diantara publik,” tuturnya.
Namun begitu, sambungnya lagi, manakala awak media dapat mengambil peran positif sebagaimana aturan main jurnalistik, maka media akan menjadi guru politik bagi publik.
“Kalau media massa bekerja profesional, jujur, menjunjung tinggi norma dan kaidah jurnalistik, niscaya publik akan teredukasi. Outputnya pemilih menjadi dewasa dan rasional dalam berpolitik,” imbuhnya.
Karena itu, diharapkan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pemilu 2024 – khususnya KPU, Bawaslu, Parpol dan jurnalis – dapat semakin intens membangun sinergias.