MADIUN (WartaTransparansi.com) – Anak anak dan remaja merupakan aset bangsa sekaligus hal nyata, sebagai estafet kehidupan berbangsa dan bernegara ke suatu masa yang lebih gemilang. Karena pentingnya sosok anak muda sebagai _human resources_, maka semua pihak perlu terlibat dalam pengawasan tumbuh kembang, baik fisik maupun psikis mereka.
Tanggung jawab itu ditempuh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpol Dagri), dengan menggelar Sosialisasi Kewaspadaan dan Deteksi Dini Bagi Pelajar SMU/SMK Sederajat, Kamis (16/12).
“Melalui nara sumber yang kompeten kita sampaikan kepada para remaja penerus cita cita bangsa, mengenai dampak cyber. Intinya bermedsos harus diikuti pengetahuan tentang rambu rambu yang menyertainya,” jelas Drs. Sigit Budiarto, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Madiun, kepada jurnalis sebelum acara dimulai sambil menambahkan, bermedsos dengan cara sehat akan menyelamatkan pengguna dari aspek hukum.
Salah seorang nara sumber, Ipda Agus Riyadi, Kanit Tipiter Polres Madiun, dihadapan ratusan pejalar mewakili 15 SMU/SMK yang diundang mengikuti kegiatan di Rumah Makan Kampung Sawah itu menyampaikan pesan lewat ilustrasi video slide.
Awalnya, Ipda Agus Riyadi menyampaikan perkembangan teknologi berbasis internet yang kian ramai dan sulit dibendung. Interaksi dunia maya, katanya, dapat dilakukan dengan mudah menggunakan perangkat pendukung seperti gawai, tabled, handphone dan bermacam perangkat lainnya.
Dilanjutkannya, platform medsos dengan berbagai fitur manarik sebagai fasilitas berkomunikasi juga kian marak. Seperti facebook, twitter, instagram, telegram, game, email dan lainnya akan memicu terjadinya pelanggaran hukum bila dilakukan pribadi yang tidak memahami komunikasi bermedsos.
“Saya dulu kalau pacaran dilalui dengan ketemuan terlebih dahulu, untuk janjian, baru pergi ke tempat wisata, misalnya. Sekarang lebih canggih. Langsung pencet dari rumah bisa langsung ketemu pacar dimana saja kapan saja,” ungkap Ipda Agus Riyadi.