Oleh : Djoko Tetuko – Pemimpin Redaksi Wartatransparansi
Pasangan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak sudah dua tahun memimpin Provinsi Jawa Timur, tepatnya tanggal 13 Februari 2021.
Selama dua tahun memimpin, hampir separoh perjalanan bergulat dengan Covid-19. Dimana ada beberapa catatan bahwa Provinsi Jawa Timur pernah menjadi juara Corona. Kontribusi terbesar yakni Kota Surabaya, Sidoarjo dan Gresik (Surabaya Raya) dengan jumlah kasus terinfeksi positif COVID-19, sempat mendapat simbol “zona hitam”.
Walaupun menjelang akhir tahun 2020, posisi Jawa Timur nomer 4 setelah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, tetapi permasalahan angka pasien wafat masih cukup tinggi dan tertinggi secara nasional.
Bahkan, sampai data Satgas Covid-19 per tanggal 14 Februari 2021, kasus pasien wafat tertinggi.
Bergelut dengan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Jawa Timur berhasil menekan dan mengendalikan kasus positif dengan baik, menyiapkan rumah sakit khusus Covid-19, rumah sakit lapangan, pemilihan ekonomi dengan baik. Juga penguatan Kampung Tangguh.
Tetapi belum mampu memecahkan kasus pasien wafat. Sebab tidak tertutup kemungkinan murni Covid-19? Karena pengendalian Covid-19 di Jawa Timur sudah baik dan menjadi “budaya baru’
Data Total Kasus Covid-19 per 14 Februari 2021, Jawa dan Bali
1. DKI Jakarta
(Kasus positit 303.725; sembuh 274.740; wafat 4.717)
2. Jawa Barat
(170.642; 141.056; 2.084)
3. Jawa Tengah
(138.547; 89.010; 5.375)
4. Jawa Timur
(119.479; 102.411; 8.034)
6. Banten
(26.767; 19.062; 511)
7. DI Yogjakarta
(24.273; 17.624; 564). (*)