Madiun  

Perawat RSUD Madiun Ngawur, Pasien Meninggal Akibat Berak Darah Dibilang Covid-19

Perawat RSUD Madiun Ngawur, Pasien Meninggal Akibat Berak Darah Dibilang Covid-19

MADIUN (Wartatransparansi.com) – Seorang perawat RSUD Panti Waluyo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, bekerja serampangan dan asal bunyi. Pasien meninggal dunia dengan gejala berak darah dan pusing, dijustifikasi sebagai terjangkit Covid-19.

Sontak pernyataan perawat, yang oleh keluarga pasien, dianggap kompeten mewakili diagnosa medik ini langsung membuatnya kelabakan. Pasalnya, penyakit akibat virus corona dianggap negatif dan menakutkan.

Terlebih menyedihkan bagi pihak keluarga yang berduka, pasien meninggal dunia, Lasmini, 60 tahun, warga Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan, itu langsung dimakamkan pihak rumah sakit, tanpa singgah di rumah duka sebagaimana layaknya protokoler korban Covid-19.

Mariani dan Rina, keluarga pasien, saat dikonfirmasi jurnalis, Rabu malam, (4/ 11), menuturkan pihak keluarganya dibuat terkejut atas penjelasan perawat perempuan, bahwa Lasmini meninggal karena Covid-19.

Perawat RSUD Madiun Ngawur, Pasien Meninggal Akibat Berak Darah Dibilang Covid-19

“Jadi begitu dibilang bahwa meninggalnya akibat Covid-19 ya kami sangat cemas. Terus pasien gak boleh diambil. Langsung dimakamkan pihak rumah sakit tanpa mampir di rumah,” ungkap Mariani yang menambahkan, pihaknya tidak mengetahui nama perawat berjenis kelamin perempuan itu.

Dilanjutkan Mariani, Lasmini masuk rumah sakit diantar keluarganya pada Minggu subuh, (1/ 11). Kemudian sekira pukul 09.00 Lasmini dinyatakan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

“Sejak dinyatakan meninggal karena Covid-19 itu pihak keluarga sudah tidak diperbolehkan menyentuh pasien. Tahu tahu sekitar pukul 5 sore pihak rumah sakit langsung memakamkan keluarga saya di pemakaman desa saya,” papar Mariani.

Yang makin membuat jengkel keluarga pasien, menurut Mariani, pihak keluarganya menerima hasil resmi pemeriksaan spesimen atas diri Lasmini, yang dikeluarkan laboratorium Rumah Sakit Umum dr. Sutomo, Surabaya, pada Selasa, (3/ 11), yang menyatakan Lasmini negatif Covid-19.