Opini  

Corona Satukan Tokoh Dunia

Corona Satukan Tokoh Dunia
Djoko Tetuko Abdul Latief

Ketika turnamen atau kejuaraan sepakbola se Jagad bernama Piala Dunia digelar dari dulu sebelum perang dunia sampai hari ini, tidak pernah ada kata  kompromi. 

Para tokoh dan pemimpin dunia, apalagi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) turun tangan mengatur skor pertandingan untuk berbagai gelar  juara, atau bertukar vaksin khusus membuat pemain kuat bermartabat.

Yang ada saling menyusun kekuatan tim, membuat kejutan, dan saling mengalahkan untuk merebut mahkota juara.

Itu beda ketika ada virus Corona mendunia, yang tiba-tiba hadir tanpa undangan. Tanpa ada jadwal pembukaan maupun penutupan seperti Piala Dunia, juga tanpa tanpa pengumuman negara  tuan rumah pergelaran berikutnya.

Semua tokoh dunia damai bersatu, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggerakkan langkah bersama mempercepat pengembangan vaksin virus corona.

Mereka juga sepakat mempercepat penanganan wabah Covid-19 serta memastikan semua pihak berhak mendapatkan akses kesehatan dan bebas dari Covid-19 bersama dengan damai.

Ketika pesta olahraga terbesar sepanjang sejarah manusia bernama Olimpiade digelar, tahun 2020 ini yang semestinya di Jepang, terpaksa ditunda tahun 2021. Belum pernah ada tokoh dan pemimpin dunia juga PBB kompromi, mengatur perolehan medali emas dan bersama-sama mensukseskan dengan mengatur secara bergiliran juara umum atau masuk “10 Besar”.

Yang ada berebut medali emas, merahasiakan latihan dan obat mujarab atlet mereka masing-masing sampai membuat kejutan merebut medali emas atau memecahkan rekor dunia.

Itu beda ketika ada virus Corona mendunia, yang tiba-tiba datang tanpa undangan, tanpa ada pemberitahuan jadwal pembukaan maupun penutupan seperti Olimpiade.

Tokoh dunia bersama PBB bersatu menyatakan kolaborasi penting seluruh negara di dunia, untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan distribusi vaksin serta diagnostik dan terapi yang adil terkait Covid-19.

Ketika Perebutan sabuk juara tinju dunia  digelar, dari dulu sebelum perang nuklir dan teknologi digital sampai hari, sesama petinju satu negara pun saling “mematikan”, apalagi beda negara pasti saling “memjatuhkan”. Bahkan di luar ring saling menteror, saling menjatuhkan mental lawan, mengolok-olok juga mengumbar sesumbar.

Itu beda ketika ada virus Corona mendunia, yang tiba-tiba masuk ring tanpa ada jadwal pertandingan, tanpa mengatur jumlah ronde, tanpa promotor dan wasit juga hakim. Maka tokoh dan pemimpin dunia bersatu bersama PBB, menyatukan kekutan siap bertarung berapa ronde tanpa batas untuk menang, untuk mengalahkan.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam briefing virtual singkat dari Jenewa, Swiss, dikutip dari AFP, Jumat (24/4/2020).

“Komitmen bersama kami adalah memastikan semua orang memiliki akses ke semua perangkat untuk mengalahkan Covid-19”. Artinya memberikan kepada semua orang untuk mengalahkan. Berapa ronde terserah saja.