Dalam sambutannya dihadapan ribuan peserta, Ma’ruf Amin menjelaskan alasan dirinya mundur dari Rais Aam PBNU.
“Saya mohon maaf kepada seluruh warga NU karena saya terpaksa harus mundur Rais Aam PBNU karena saya dipilih cawapres oleh pak Jokowi. Sesuai AD/ART kalau menjadi cawapres harus mundur dari Rais Aam PBNU,” tutur KH Ma’ruf dalam sambutan pelantikan PCNU Lamongan.
Acara ini selain dihadiri cawapres nomor urut 1, juga dihadiri ribuan warga dan santri serta para kiai Lamongan. Turut menghadiri dalam kegiatan tersebut, Bupati Lamongan Fadeli dan Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati serta pengurus PWNU Jawa Timur.
Ketua MUI nonaktif tersebut mengatakan bahwa keputusan Presiden Jokowi menunjuk dirinya sebagai cawapres di Pilpres 2019 merupakan bentuk penghormatan terhadap Nahdlatul Ulama.
“Kenapa Ma’ruf Amin yang Rais Aam PBNU mau menjadi cawapres. Pertama karena dorongan kiai dan ulama, dan kedua karena ini penghormatan kepada Nahdlatul Ulama, karena saya orang NU,” katanya.
KH Ma’ruf Amin mengatakan, Jokowi mencintai serta menghormati NU dan ulama. Dia berharap wakil NU dapat kembali menjadi pimpinan nasional setelah sekian lama.
“Orang NU sudah lama tidak menjadi pimpinan nasional. Karena itu sekarang saya menjadi cawapres, kemudian mudah-mudahan menjadi wakil presiden, dan saya harap kedepan ada orang NU yang menjadi presiden kembali,” tandas KH Ma’ruf Amin acara pelantikan PCNU Kabupaten Lamongan. (rin/bis)