Dishub Jatim Siaga Penuh Hadapi Lonjakan Mobilitas Masyarakat di Libur Nataru 2025-2026

Dishub Jatim Siaga Penuh Hadapi Lonjakan Mobilitas Masyarakat di Libur Nataru 2025-2026
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Nyono

SURABAYA, WartaTransparansi.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perhubungan (Dishub) memastikan kesiapan penuh dalam menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Berbagai skema operasi transportasi telah dimatangkan, mulai dari kesiapan armada, personel, hingga pengawasan keselamatan di titik-titik rawan pergerakan.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Nyono mengungkapkan, secara nasional pergerakan masyarakat pada periode Nataru diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar 2,71 persen.

Sementara itu, Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan tingkat mobilitas tinggi, terutama dari sisi arus masuk.

“Kalau dilihat dari pergerakan masyarakat, yang keluar dari Jawa Timur itu sekitar 14 sekian juta orang, sedangkan yang masuk ke Jawa Timur sekitar 16 sekian juta. Artinya, arus masuk ke Jatim lebih besar,” kata Nyono seusai mengikuri Apel Bela Negara, Jumat (19/12).

Tak hanya pergerakan secara umum, Dishub Jatim juga mencatat peningkatan signifikan pada penggunaan angkutan umum. Selama masa Nataru yang berlangsung selama 18 hari, jumlah masyarakat yang menggunakan moda transportasi publik diperkirakan naik hingga 17 persen.

“Ini khusus yang menggunakan angkutan umum. Kalau pergerakan masyarakat kan ada yang pakai kendaraan pribadi, tapi yang angkutan umum saja itu naik 17 persen,” ujarnya.

Dari sisi jumlah penumpang, bus masih menjadi moda favorit masyarakat. Dishub Jatim memproyeksikan penumpang bus mencapai sekitar 3,3 hingga 3,6 juta orang.

Sementara angkutan kereta api diperkirakan melayani lebih dari 3,2 juta penumpang. Moda transportasi lainnya seperti angkutan penyeberangan, angkutan udara, dan angkutan laut juga mengalami peningkatan seiring dengan tingginya aktivitas libur akhir tahun.

Untuk mendukung kelancaran tersebut, Dishub Jatim telah menyiapkan ribuan armada lintas moda. Sekitar 6.300 unit bus disiagakan untuk melayani pergerakan darat. Di sektor perkeretaapian, hampir 100 trainset telah dipersiapkan.

Sementara itu, angkutan penyeberangan mengoperasikan sekitar 241 trip, angkutan laut melibatkan 55 kapal, dan angkutan udara mengoperasikan sekitar 200 pesawat yang beroperasi di tujuh bandara di Jawa Timur.

“Secara keseluruhan, kita siap menghadapi angkutan Natal dan Tahun Baru. Puncak arus Natal diperkirakan terjadi pada 24 Desember, sedangkan arus balik sekitar 4 Januari,” jelas Nyono.

Tak hanya armada, kesiapan personel juga menjadi perhatian utama. Dishub Jatim menurunkan hampir 6.000 personel gabungan yang terdiri dari Dishub Provinsi Jawa Timur dan Dishub Kabupaten/Kota di 38 daerah. Ribuan petugas tersebut disebar di berbagai posko pengamanan dan pelayanan.

“Posko ada di tingkat provinsi, di kabupaten/kota, di UPT-UPT Dishub, terminal-terminal, bandara, hingga terminal penumpang angkutan penyeberangan,” terang Nyono.

Dalam hal kewaspadaan, Dishub Jatim memetakan sejumlah titik rawan transportasi, terutama di kawasan wisata. Destinasi wisata menjadi perhatian khusus karena berpotensi menimbulkan kepadatan lalu lintas dan peningkatan risiko keselamatan.

“Kita waspadai pusat-pusat wisata, baik wisata mancanegara maupun wisata nusantara. Total ada 10 wisata mancanegara dan 10 wisata nusantara yang menjadi fokus,” ujarnya.

Sejak November hingga awal Januari, Dishub Jatim telah melakukan ramp check secara intensif di lokasi-lokasi tersebut. Pemeriksaan dilakukan langsung pada kendaraan angkutan, terutama bus pariwisata, untuk memastikan kelayakan operasional.

“Ramp check itu kita cek rem, lampu, sein, wiper—karena musim hujan—dan seluruh aspek keselamatan kendaraan. Ini kita lakukan langsung di titik-titik wisata,” jelas Nyono.

Sementara untuk angkutan AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi), pemeriksaan dilakukan di pool bus masing-masing serta terminal tipe B. Adapun terminal tipe A menjadi kewenangan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Jawa Timur.

Dengan berbagai langkah antisipatif tersebut, Dishub Jatim berharap layanan transportasi selama masa Natal dan Tahun Baru 2025 dapat berjalan aman, lancar, dan nyaman bagi masyarakat.

Pemerintah daerah pun mengimbau seluruh pengguna jasa transportasi untuk tetap mematuhi aturan serta mengutamakan keselamatan selama bepergian.

Potensi Macet 

Dinas Perhubungan Provinsi Jatim mengantisipasi potensi kemacetan di 12 titik lokasi.

12 titik potensi kemacetan yakni, Simpang 3 Mengkreng, Ruas Jalan Wisata Cimory Prigen Pasuruan, Taman Dayu Pandaan Pasuruan, dan Exit Tol arah Taman Dayu Pasuruan.

Selanjutnya, Ruas Jalan Karanglo, Malang, Pintu Tol Pakis, Malang, Simpang 3 Bendo, Mojokerto, dan Alun-Alun Batu, Ruas Jalan Wisata Jatim Park 3 Kota Batu.

Selain itu juga di Ruas Jalan Wisata Jatim Park 1 dan 2, Ruas Jalan Wisata Museum Angkut Kota Batu, Ruas Jalan arah Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Penanganan potensi kemacetan menurut Nyono dilakukan bersama-sama dengan stakeholder dengan menerapkan rekayasa lalu lintas bersama dengan Kepolisian, dan nenyiapkan Rambu Lalu Lintas Portable.

“Kita juga akan menyiapkan alat lalu lintas lain guna mendukung Rekayasa Lalu Lintas (Traffic Cone, Water Barrier), dan penempatan Petugas tambahan pada titik yang menjadi perhatian,” ujarnya.

Dia juga mengimbau pemudik untuk menjaga kondisi tubuh demi keamanan dan keselamatan di jalan.

Dinas Perhubungan Provinsi Jatim menyediakan 29 titik terminal Tipe B di seluruh Jatim yang bisa dimanfaatkan warga untuk beristirahat di tengah perjalanan

Terminal Tipe B di Jawa Timur yang dapat dimanfaatkan sebagai Rest Area yakni Terminal Padangan, Temayang, Betek, Lamongan, Bunder, Larangan, Kertajaya, Anjuk ladang, Caruban, Maospati, dan Magetan.Selain itu juga bisa di Terminal Tipe B Ngadirojo, Kesamben, Batu, Hamid Rusdi, Landungsari, Untung Suropati, Minak Koncar, Ambulu, Arjasa, Bondowoso, Situbondo, Brawijaya, Trunojoyo, Ronggosukowati, Bangkalan, Kepuhsari, Mojosari dan Terminal Tipe B Pare. (*)

Penulis: Amin Istighfarin