Dalang dan Whoosh

Dalang dan Whoosh
Djoko Tetuko

Oleh : Djoko Tetuko

Dalang itu apa ? Whoosh itu apa ?

Dalang adalah seorang pemimpin atau pemain utama dalam pertunjukan Wayang, sebuah tradisi teater boneka Indonesia.

Dalang memiliki beberapa fungsi dan peran penting dalam pertunjukan wayang, antara lain narator, menyampaikan cerita dan dialog antar tokoh wayang.

Kata dalang berasal dari bahasa Jawa dalang yang mana berasal dari bahasa Jawa Kuno dalang yang bermakna pemain boneka. Dalang dalam keratabasa diartikan pula sebagai “ngudal piwulang” (membeberkan ilmu), memberikan pencerahan kepada para penonton. Untuk itu seorang dalang harus mempunyai bekal keilmuan yang sangat banyak. Berbagai bidang ilmu tentunya harus dipelajari meski hanya sedikit, sehingga ketika dalam membangun isi dari cerita bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan nilai-nilai kekinian.

Dalang adalah seorang sutradara, penulis lakon, seorang narator, seorang pemain karakter, penyusun iringan, seorang “penyanyi”, penata pentas, penari dan lain sebagainya. Kesimpulan bahwa dalang adalah seseorang yang mempunyai kemampuan ganda, dan juga seorang manajer, paling tidak seorang pemimpin dalam pertunjukan bagi para anggotanya (pesinden dan pengrawit).

Whoosh yang merupakan akronim dari ‘Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal’. Filosofi “Whoosh” berasal dari suara lesatan kereta cepat yang awam diucapkan, baik oleh masyarakat Indonesia maupun internasional.

Presiden Joko Widodo mengesahkan Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 sebagai sebuah Proyek Strategis Nasional. Pada 21 Januari 2016, Jokowi meletakkan batu pertama konstruksi di kawasan Perkebunan Teh Walini milik PTPN VIII. Estimasi pembiayaan proses konstruksi ini mencapai Rp70 triliun.

Pada tahun 2017, di Kota Beijing, Republik Rakyat Tiongkok, ditandatangani Facility Agreement Pembiayaan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat, yang disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi dan Presiden RRT Xi Jinping. Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan mengingatkan kepada perusahaan kontraktor agar segera mempercepat proses konstruksi. Menurutnya, pembebasan lahan menjadi masalah terhambatnya pembangunan infrastruktur, dan ia tidak mengharuskan pembebasan lahan rampung 100%. Kendati demikian, pembebasan lahan masih menjadi prasyarat yang harus dipenuhi agar pinjaman yang diberikan oleh China Development Bank dapat segera cair.

Berita terakhir, ketika carut marut Whoosh terungkap ke permukaan ada kebijakan “busuk” meminjam kata salah satu pejabat.

Presiden Prabowo Subianto meminta sejumlah anak buahnya, termasuk Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, membereskan utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan Presiden Prabowo sudah mengarahkan pada rapat terbatas dengan tim ekonomi.

“Kemarin dibahas. Pak Airlangga Menko, Menteri Keuangan (Purbaya), kemudian CEO Danantara (Rosan Roeslani), diminta untuk, sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detailnya. Kemudian opsi-opsi untuk meminta misalnya perpanjangan masa pinjaman, itu bagian nanti dari skenario-skenario skema yang terbaik,” kata Prasetyo di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (30/10).

Whoosh kereta cepat secepat itu pula mengungkap kasus, menutup kasus, membongkar kasus, menyelesaikan kasus, seperti pergelaran wayang di gelar dari awal malam hingga akhir malam.

Mengapa? Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu budaya Jawa yang masih populer hingga saat ini. Dalam pementasan wayang terdapat cerita yang dikenal sebagai lakon wayang. Lantas, apa saja contoh lakon wayang yang sering ditampilkan dalam pementasan wayang?

Dikutip dari buku Kebudayaan, Ideologi, Revitalisasi dan Digitalisasi Seni Pertunjukan Jawa dalam Gawai oleh Ekawati Marhaenny Dukut, wayang berasal dari bahasa Jawa yang berarti bayang. Kata wayang dulunya merujuk pada pertunjukan bayangan. Kemudian, kian berkembang menjadi seni pentas bayang-bayang yang dikenal sebagai wayang.

Pada awalnya, wayang digunakan saat ada upacara religi atau upacara terkait kepercayaan. Pertunjukan wayang dilakukan malam hari dengan maksud ingin menjalin hubungan dengan roh pada leluhur yang dipercaya mengembara ketika malam hari.

Lakon wayang yang dimaknai cerita wayang terdiri dari berbagai judul. Wayang Indonesia memiliki sekitar 500 lakon wayang kulit yang digemari masyarakat pulau Jawa. Kini, cerita wayang kian berkembang atas dasar kreativitas dalang.

Dalam lakon wayang juga dikenal lakon carangan atau lakon gubahan. Lakon carangan adalah cerita wayang yang keluar dari standar kisah Mahabharata atau Ramayana, tetapi diperankan tokoh wayang dan tempat berdasarkan kisah Mahabharata atau Ramayana. Carangan dibuat untuk memenuhi pesanan atau misi tertentu. Cerita carangan menjadi salah satu pengembangan budaya pewayangan.