SURABAYA, Wartatransparansi.com – Ruang Pringgodigdo di lantai 12 Gedung Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH UNAIR), Minggu (28/12/2025), menjadi saksi pertemuan penting para alumni fakultas hukum Airlangga lintas generasi. Di ruang yang sarat sejarah akademik itu, Ikatan Alumni Airlangga (IKA) UNAIR Komisariat Fakultas Hukum menggelar Musyawarah Komisariat untuk menentukan arah baru organisasi lima tahun ke depan.
Sejumlah alumni FH UNAIR yang telah menorehkan reputasi di tingkat nasional maupun internasional turut hadir, berdampingan dengan alumni lintas angkatan yang membawa semangat sama: menjaga marwah almamater sekaligus memperkuat peran alumni bagi bangsa. Musyawarah yang digelar lima tahunan ini tidak sekadar memilih ketua dan pengurus baru, melainkan menjadi forum konsolidasi gagasan tentang kontribusi alumni di tengah tantangan zaman.
Melalui mekanisme musyawarah mufakat, forum secara bulat menetapkan Dr. Syaiful Ma’arif, SH, MH sebagai Ketua IKA UNAIR Komisariat Fakultas Hukum periode 2025–2030. Keputusan tersebut mencerminkan kepercayaan kolektif alumni terhadap kapasitas, integritas, serta rekam jejak Syaiful yang dinilai mumpuni untuk memimpin organisasi alumni FH UNAIR di fase strategis mendatang.
Amanah Besar Alumni Hukum
Mewakili Ketua Umum IKA UNAIR, Khofifah Indar Parawansa, Prof. Bambang Sektiari dalam sambutannya menekankan bahwa jabatan ketua IKA di semua tingkatan sejatinya adalah amanah besar yang menuntut kerja keras dan komitmen berkelanjutan.
“Ketua IKA, baik di tingkat komisariat, wilayah, maupun cabang, adalah amanah. Amanah ini membutuhkan kerja keras untuk membawa alumni, almamater, dan bangsa ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Ia berharap musyawarah tersebut dapat melahirkan kepemimpinan yang mampu merangkul seluruh elemen alumni serta mendorong kontribusi nyata bagi Universitas Airlangga dan Indonesia. Prof. Bambang juga menyoroti kiprah alumni Fakultas Hukum UNAIR yang selama ini telah menunjukkan peran luar biasa, baik di level nasional maupun internasional.
“Alumni Fakultas Hukum adalah salah satu pilar penting reputasi Universitas Airlangga. Kiprah mereka ikut mengangkat rekognisi global UNAIR,” tegasnya.
Ia kemudian memaparkan capaian UNAIR di tingkat internasional, mulai dari posisi empat besar nasional di QS Ranking hingga prestasi gemilang di Times Higher Education Impact Ranking, di mana UNAIR menempati peringkat pertama Asia Tenggara dan sembilan dunia. Sedangkan Fakultas Hukum Unair pada tahun 2024 menempati rangking 1 secara nasional dan se-Asia Tenggara. Capaian tersebut, menurutnya, tidak terlepas dari kontribusi para alumni, khususnya dari fakultas-fakultas tertua seperti Fakultas Hukum.
Momentum Menata Arah Baru
Sementara itu, Wakil Ketua IKA FH UNAIR, Andi Rahmean Pohan, yang mewakili Ketua IKA UNAIR Komisariat FH H. Masfuk, menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran ketua karena agenda yang tidak dapat ditinggalkan. Namun demikian, semangat musyawarah tetap terjaga kuat.
“Hari ini kita berkumpul dalam semangat persatuan untuk melangkah ke depan. Musyawarah ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi momentum penting untuk merumuskan arah baru IKA UNAIR Komisariat Fakultas Hukum,” ujarnya.
Mengusung tema “Bersama Ikatan Alumni UNAIR Komisariat Fakultas Hukum Menuju Indonesia Hebat dan Kuat”, musyawarah ini dinilai relevan dengan tantangan zaman, mulai dari pesatnya perkembangan teknologi hingga dinamika dunia kerja dan meningkatnya kebutuhan akan pemahaman hukum yang komprehensif.
Andi Rahmean menegaskan, alumni FH UNAIR dituntut untuk terus berinovasi dan membangun jejaring kuat demi mendukung visi Indonesia Emas 2045. “Mari kita jadikan musyawarah ini sebagai ruang lahirnya ide-ide cemerlang yang membawa Fakultas Hukum UNAIR semakin disegani,” katanya.
IKA Hadir untuk Alumni Muda
Usai terpilih, Dr. Syaiful Ma’arif menyampaikan pandangan visioner tentang peran IKA UNAIR ke depan. Menurutnya, IKA tidak boleh berhenti sebagai organisasi seremonial, melainkan harus hadir secara nyata dalam mendukung perjalanan karier alumni, khususnya generasi muda.
“IKA harus menjadi fasilitator. Alumni muda harus kita dorong menjadi Satria Airlangga yang sukses mencapai cita-cita,” ujar Syaiful.
Ia memaparkan gagasan konkret, mulai dari penyediaan akses magang, pendampingan karier, hingga dukungan jaringan bagi alumni yang baru lulus. Bahkan, ia mencontohkan perlunya fasilitas tempat singgah bagi alumni yang merantau ke kota besar seperti Jakarta demi merintis karier.
Lebih jauh, Syaiful menekankan bahwa dukungan alumni tidak boleh hanya diberikan ketika seseorang telah mencapai jabatan tinggi. “Jenjang karier itu harus kita support dari awal. Mulai dari membangun kapasitas, integritas, hingga jaringan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti potensi besar alumni Fakultas Hukum UNAIR yang selama ini belum sepenuhnya terkoordinasi. Dengan kepemimpinan baru, ia berharap seluruh sumber daya alumni dapat disinergikan untuk mendukung almamater, mahasiswa, dan alumni lintas generasi.
“Nama besar Fakultas Hukum UNAIR sudah ada. Tugas kita sekarang adalah mengoordinasikan potensi itu agar benar-benar memberi manfaat,” pungkasnya.
Musyawarah Komisariat IKA UNAIR Fakultas Hukum kali ini bukan hanya menandai pergantian kepemimpinan, tetapi juga menjadi titik tolak penguatan peran alumni sebagai kekuatan strategis—bagi almamater, masyarakat, dan Indonesia yang lebih kuat ke depan.
Syaiful bukan sosok baru di dunia profesional dan organisasi. Ia dikenal sebagai pendiri Kantor Advokat – Pengacara Syaiful Ma’arif & Partners, yang telah menangani berbagai perkara strategis. Di ranah politik, Syaiful saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai NasDem Surabaya periode 2025–2030. Sementara di bidang olahraga, ia juga mengemban amanah sebagai Ketua Pengprov Persatuan Squash Indonesia (PSI) Jawa Timur. (*)





