MOSKOW (Wartaranparansi.com) – Keliling Kremlin dari belakang bagian taman taman ditata begitu indah dengan bunga bunga menarik, menawan hati memandang seperti surga dunia sementara berpindah ke alam dunia membawa jiwa melayang ke angkasa.
Taman begitu luas dengan bunga bunga warna warni, juga penataan untuk pejalan kaki luas, semakin menakjubkan membuat mata memandang menjadi tenang, hati merasakan begitu nyaman, dan jiwa teras aman bahkan terkadang membuat suasana semakin terasa melayang layang senang. Gambaran kekaguman karya besar manusia yang semua hanya sebagian kecil dari kekuasaan Yang Maha Kuasa.
Mengapa? Karena taman di Kawasan Kremlin Moskow, bukan sekedar taman dan kompleks benteng bersejarah di pusat kota Moskow, Rusia, yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan kantor resmi Presiden Federasi Rusia. Kompleks ini meliputi Tembok Kremlin, menara-menara, istana-istana, dan katedral-katedral yang megah, serta menjadi simbol dan tempat wisata ikonik Rusia yang terkenal di dunia.
Taman yang berlokasi tepat di dekat tembok Kremlin Moskow ini, dibangun setelah perang antara Kekaisaran Rusia dan Prancis, pada tahun 1819-1823. Taman ini awalnya disebut Taman Kremlin, karena sebagai bagian dari rencana untuk merekonstruksi Moskow setelah kebakaran terkenal tahun 1812. Namun setelah Aleksandr II dinobatkan, taman tersebut berganti nama menjadi ‘Alexander Gardens’ pada tahun 1856.
Apalagi, gerbang besi cor besar di pintu masuk dari Lapangan Merah dan pot bunga dari bahan besok cor di setiap hiasan taman, mengingatkan pada pentingnya menjaga keindahan taman, sementara pilar pagar berbentuk fases — kumpulan tongkat atau cambuk. Di Kekaisaran Romawi, itu melambangkan hak hakim dalam menggunakan kekuatan menjalankan kekuasaan. Para Hakim Romawi dengan kapak yang tertancap di tongkat berdiri maka mereka berhak untuk menghukum. Setelah Perang Dunia I, Benito Mussolini memilih fases sebagai lambang partainya; dan dengan demikian dalam banyak bahasa Eropa barat, kata ‘fasisme’ adalah turunan dari ‘fasces’.
Kembali pada tahun 1821, taman atas memiliki sebuah gua dengan nama yang cukup jelas — ‘The Ruins’ (atau dikenal sebagai ‘gua Italia’) — dibangun di tengahnya. Monumen, yang melambangkan Moskow bangkit dari abu, didirikan di atas bukit buatan yang terbuat dari puing-puing dari bangunan Moskow yang dihancurkan oleh tentara Prancis.