SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Kepala Dindik Jawa Timur Aris Agung Paewai, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat aparat kepolisian dalam mengungkap kasus pemerasan yang menyeret namanya. Ia menilai, penangkapan terhadap dua pelaku yang mencoba mencemarkan nama baiknya merupakan bentuk komitmen aparat dalam menjaga integritas lembaga publik.
“Saya sangat mengapresiasi respons cepat dari rekan-rekan di kepolisian. Ini bukan sekadar bentuk penegakan hukum, tapi juga bagian dari upaya menjaga marwah institusi,” ujar Aris pada Kamis (25/7/2025).
Aris menegaskan bahwa tindakan pemerasan yang menimpanya bukan hanya berdampak pada dirinya secara pribadi, namun juga membawa konsekuensi moral bagi lembaga yang ia pimpin. Ia berharap proses hukum dapat berjalan transparan dan tuntas sesuai koridor yang berlaku.
“Kasus ini sepatutnya menjadi pelajaran bagi kita semua. Masyarakat juga diimbau agar lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya,” lanjutnya.
Terkait tuduhan korupsi dana hibah dan isu perselingkuhan yang sempat beredar, Aris secara tegas membantahnya. Ia menyebut tudingan itu sebagai fitnah yang keji dan tak memiliki dasar hukum.
“Tidak ada data valid, tidak ada bukti sahih. Bahkan, saat ditelusuri oleh kepolisian, pihak yang menyebarkan isu tak mampu menunjukkan satu pun dokumen yang bisa dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.
Ia juga membuka suara tentang kemungkinan adanya kasus serupa yang dialami oleh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) lain, namun memilih untuk diam. Aris berharap pengalamannya bisa menjadi dorongan bagi para pejabat publik lain agar berani melapor bila mengalami hal serupa.