MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasai minta pada semua sekolahan TK, SD/MI dan SMP/MTs negeri dan swasta yang ada di Kota Mojokerto memberikan informasi yang sejelas-jelasnya pada masyarakat terkait Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) berdasar sistim Rayonisasi tahun ajaran 2025/2026. Upaya ini dimaksudkan agar masyarakat benar-benar faham sehingga tidak ada keluhan maupun protes dari masyarakat di media sosial nantinya.
Walikota Mojokerto Ning Ita menjelaskan penerimaan murid baru tahun ini ada perubahan pendaftaraan siswa baru Tahun Ajaran 2025-2026. Bukan lagi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) namun tahun ini menggunakan istilah SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) dengan sitem rayonisasi.
Menurut Ning Ita dengan adanya perubahan sistem ini pihak sekolah yang memiliki tanggung jawab dalam menyosialisasikan agar dapat memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat. Langkah selanjutnya Dinas Dikbut memang perlu memberikan sosialisasi terkait SPMB kepada sekolah TK, SD/MI dan SMP/MTs negeri dan swasta kemudian selanjutnanya pihak sekolah dapat memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat.
“Langkah sosialisasi pada sekolah ini sangat tepat, karena sekolah memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang jelas pada masyarakat terkait SPMB dengan sistem Rayonisasi ini. Semuanya harus memberikan informasi yg komperehensif, agar masyarakat benar-benar faham, tidak ada keluhan atau protes dari masyarakat di media sosial nantinya” tegas Ning Ita, dikonfirmasi usai pelaksanaan sosialisasi pada Kepala Sekolah TK, SD/MI dan SMP/MTs negeri dan swasta se Kota Mojokerto di Sabha Kridatama Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Selasa (6/5/2025).
Ning Ita mengingatkan bahwa tahun ini merupakan tahun ke enam pendaftaran dilakukan secara online, untuk itu Ning Ita meminta agar dilakukan mitigasi kendala-kendala yang pernah terjadi, lalu menyiapkan solusinya. Selain itu Ning Ita juga mendorong dibukanya ruang untuk diskusi bersama calon wali murid.
Dijelaskan untuk teknis mekanisme ada di masing-masing sekolah. Diharapkan ada ruang diskusi untuk menyampaikan informasi secara jelas dan terbuka untuk masyarakat. Sekecil apapun harus dibikin clear on the track on the rules.
“Saya minta SPMB tahun ini bisa berlangsung tanpa kendala yang berarti. Sebelumnya Disdikbud sudah melakukan mitigasi serta menjinakkan setiap permasalahan. Seharusnya kita sudah bisa belajar banyak dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga semuanya bisa berjalan dengan sukses dan lancar ” harap Ning Ita.
Secara terpisah Kepala Disdikbud Kota Mojokerto Ruby Hartoyo menjelaskan sebelum menggelar sosialisasi SPMB ini, Disdikbud Kota Mojokerto sudah melakukan mitigasi dan evaluasi di semua sekolahan di Kota Mojokerto, dan lebih fokus pada SMP Negeri.
Hasil evaluasi Disdikbud sudah bisa mengalokasi kuota pada SPMB berdasarkan pagu dari 9 SMP Negeri yang ada di kota Mojokerto. Sedangkan hasilnya tersedia 2.080 kursi untuk SMP Negeri se Kota Mojokerto yang terbagi pada 65 rombongan belajar (rombel/kelas).