BANYUWANGI – Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) akan digelar pada Minggu, 29 Juli. Tahun ini, BEC akan memberikan suasana baru bagi penonton. Mulai dari tema busana yang lebih beragam hingga konsep karnaval baru yang akan diperkenalkan. Selain itu, penampil BEC juga akan dihiasi peserta manca negara.
Parade fesyen etnik Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) tersebut akan digelar pukul 12.00 dengan titik start dari areal Taman Blambangan, Jalan Veteran. BEC yang telah ditetapkan sebagai ”Top 10 Calendar of Event 2018” Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini akan tampil lebih atraktif dibanding sebelumnya.
“BEC salah satu atraksi wisata budaya daerah yang dibalut dalam kemegahan karnaval modern. Tahun ke-delapan ini kami kemas lebih atraktif dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jumat (27/7).
Tahun ini, BEC mengangkat tema “Puter Kayun”, tradisi para leluhur warga Boyolangu Banyuwangi menaiki delman hias menuju Pantai Watu Dodol untuk menggelar selamatan pada hari kesepuluh bulan Syawal.
“Tema besar Puter Kayun ini lalu dipecah menjadi 10 sub tema yang dituangkan dalam 120 busana etnik. Setiap sub tema akan dibuatkan satu panggung khusus di sepanjang rute. Jadi, penonton bisa mengeksplorasi setiap sub tema yang ditampilkan, bisa menjelajah satu panggung ke panggung lainnya,” jelas Anas.
Kemeriahan parade busana etnik kontemporer ini diwarnai penampilan istimewa. Sebanyak 35 wisatawan asing akan menjadi penampil BEC tahun ini. Mereka ada yang berasal dari Jerman, Australia, Kolombia, Turkmenistan, Rusia, Palestina, Tajikistan, Rwanda, Uganda dan Hungaria.