Irzadi menilai besarnya partisipasi menunjukkan e-sport telah menjadi bagian dari gaya hidup sekaligus ruang prestasi baru bagi generasi muda. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas organisasi untuk memperkuat ekosistem e-sport Kota Kediri agar mampu bersaing di tingkat regional hingga nasional.
Dukungan juga datang dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Kediri. Humas KONI Kota Kediri, Rino Hayyu Setyo, menyebut Jambore E-Sport KNPI Cup 2025 sejalan dengan visi pengembangan sport tourism Kota Kediri.
“KONI pada prinsipnya mendukung penuh kegiatan seperti ini. Ini menjadi awal yang baik, terutama di akhir 2025, dan bisa dikembangkan lebih besar lagi pada 2026,” kata Rino.
Ia menambahkan, KONI menaruh harapan besar pada ESI Kota Kediri untuk mencetak atlet e-sport berprestasi yang siap bersaing di ajang resmi, termasuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2027.
“Kami menargetkan minimal satu medali emas di Porprov 2027. Memang sebelumnya e-sport belum menyumbang medali, tapi itu bukan kegagalan. Olahraga prestasi itu soal jam tanding, jam latihan, mental, dan fisik,” tegasnya.
Rino juga menyinggung wacana Kota Kediri sebagai tuan rumah Porprov 2029. Menurutnya, seluruh cabang olahraga, termasuk e-sport, harus mulai mempersiapkan diri sejak dini.
“Event seperti Jambore E-Sport ini sangat penting untuk membangun mental tanding atlet. Mental, fisik, dan semangat harus dibangun sejak sekarang,” pungkasnya.
Melalui Jambore E-Sport KNPI Cup 2025, sinergi KNPI, ESI, dan KONI diharapkan mampu memperkuat ekosistem olahraga digital sekaligus menegaskan posisi Kota Kediri sebagai kota ramah atlet dan sport tourism berbasis prestasi.(*)





