“Kami akan melakukan monitoring untuk memastikan kegiatan ramah lingkungan yang sudah dilakukan Wali Barokah tetap berjalan, sekaligus bimtek agar aksi lingkungan di ponpes sesuai regulasi,” jelasnya.
Ketua Ponpes Wali Barokah Kediri, KH Sunarto, menyampaikan bahwa budaya peduli lingkungan sesungguhnya telah lama menjadi tradisi pondok. Kehadiran Bimtek dinilai memperkuat pengelolaan lingkungan yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
“Upaya kami menciptakan Eco Pesantren sudah lama dilakukan, bahkan sebelum program itu dibuat oleh pemerintah. Namun, dengan adanya Bimtek ini, kami memperoleh informasi penting soal regulasi terbaru, sehingga tata kelola menjadi lebih terprogram, berkelanjutan, dan bersinergi dengan semua pihak,” tuturnya.
KH Sunarto juga memaparkan sejumlah inovasi, mulai dari pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas sekitar 2.200 kW—meski terkendala regulasi PLN—hingga pengelolaan sampah terpadu berupa pemilahan, daur ulang plastik, dan pembuatan kompos. Selain itu, sanitasi pondok turut ditata dengan rasio ideal kamar mandi dan toilet demi kenyamanan santri.
“Pengelolaan sampah, yakni sistem pemilahan sampah terpadu, daur ulang plastik menjadi kerajinan, dan produksi kompos untuk pertanian pesantren. Lalu sanitasi, yakni penataan kamar mandi dan toilet dengan rasio ideal untuk menjamin kenyamanan santri,” tutupnya.





