DPUPR Kota Kediri Normalisasi Sungai Ngampel untuk Percepat Aliran Air dan Cegah Banjir

DPUPR Kota Kediri Normalisasi Sungai Ngampel untuk Percepat Aliran Air dan Cegah Banjir
Excavator dikerahkan untuk mengeruk sedimen dan memperdalam alur Sungai Ngampel dalam program normalisasi DPUPR Kota Kediri. (Foto: Dok. DPUPR Kota Kediri)

KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Sebagai langkah strategis menghadapi meningkatnya curah hujan. Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) melakukan normalisasi Sungai Ngampel untuk mengoptimalkan aliran air dan meminimalkan risiko banjir pada musim penghujan.

Kegiatan normalisasi ini berlangsung selama tiga hari, mulai 5 hingga 7 November 2025, difokuskan untuk mengembalikan fungsi saluran air dan meningkatkan kapasitas tampungan, sehingga aliran air dapat berjalan lancar.

Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, Ir. Endang Kartika Sari, ST., MM., melalui Kabid Sumber Daya Air, Meri Oktavia Sulaiman, ST., MM., menegaskan bahwa pekerjaan ini merupakan bagian dari komitmen DPUPR dalam menjaga keselamatan masyarakat.

“Dinas PUPR berkomitmen untuk menjaga keselamatan masyarakat dari ancaman banjir yaitu dengan melakukan normalisasi saluran dan sungai di sekitar wilayah yang berpotensi terjadi banjir, salah satunya Sungai Ngampel. Normalisasi Sungai Ngampel adalah salah satu agenda rutin Dinas PUPR, terutama menjelang maupun saat musim hujan, sehingga kapasitas tampungan air di Sungai Ngampel dapat dioptimalkan,” ujar Meri, Jumat (21/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa Sungai Ngampel menjadi prioritas karena merupakan jalur aliran air dengan debit tinggi saat hujan. Untuk memantau potensi penyumbatan, DPUPR melakukan inspeksi rutin terutama di titik-titik rawan.

“Saat musim hujan, tim dari Dinas PUPR rajin melakukan inspeksi rutin di wilayah rawan banjir termasuk Sungai Ngampel, sehingga dapat melakukan pencegahan banjir, selain itu juga dapat melakukan penanganan dari laporan masyarakat,” paparnya.

DPUPR juga mengombinasikan laporan warga dengan hasil pemantauan lapangan untuk menentukan penanganan yang tepat. Jenis pekerjaan disesuaikan dengan kondisi sungai serta anggaran yang tersedia.

“Identifikasi kebutuhan penanganan tentunya disesuaikan dengan kondisi lapangan dan anggaran yang tersedia, bisa menggunakan tenaga manual maupun alat berat, selain itu Dinas PUPR selalu melakukan pengawasan dalam pekerjaan normalisasi agar tujuan pekerjaan dapat tercapai sesuai target,” lanjutnya.

Meri menerangkan bahwa pekerjaan normalisasi difokuskan pada pengangkatan sedimen dan pembersihan tanaman liar yang menghambat aliran air. Dua hal ini menjadi penyebab utama penurunan kapasitas tampungan air di sungai.

Penulis: Moch Abi Madyan