Direktur PT Surya Dhoho Investama, Maksin Arisandi, menyebut Bandara Dhoho kini berstatus internasional sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025. “Target kami, penerbangan umrah bisa segera terealisasi. Tidak menutup kemungkinan juga Kediri akan menjadi titik keberangkatan haji di masa depan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memastikan penerbangan umrah ditargetkan beroperasi pada Desember 2025. “Penerbangan harus 70% supaya tidak ada kerugian. Tidak ada uang garansi yang ditarik,” tegasnya.
Untuk menjamin okupansi tinggi, Pemkab Kediri mengandalkan rasa kepemilikan ASN serta kerja sama dengan daerah tetangga seperti Trenggalek, Blitar, Nganjuk, Jombang, dan Tulungagung.
“Gratis masuk wisata kalau bawa boarding pass. Diskon kalau masuk ke hotel,” ujarnya.
Bupati optimistis Bandara Dhoho akan menjadi bandara utama ketika Bandara Juanda direnovasi. “Kalau Juanda ada perbaikan, otomatis ini akan jadi bandara utamanya, insyaallah,” katanya.
Ia menambahkan, kebutuhan 350 kamar untuk embarkasi haji sementara akan dipenuhi dengan memanfaatkan hotel sekitar. “Seperti di Kulon Progo, hotel-hotel bisa digunakan sebagai asrama haji sementara,” tutupnya.(*)





