Dia juga mengingatkan seluruh warga Surabaya bahwa peringatan Hari Pahlawan adalah momentum untuk menyadari bahwa di dalam diri mereka mengalir darah para pahlawan. “Kita adalah pewaris semangat Bung Tomo dan Bung Karno yang lahir di kota ini. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua, sebagai warga Surabaya, untuk menjadi pahlawan di kehidupan sehari-hari,” ajaknya.
Wujud kepahlawanan masa kini, lanjut Eri adalah aksi nyata saling membantu, menolong yang kekurangan, membantu yang tidak mampu, dan menjadikan kelebihan yang dimiliki bukan sebagai alasan untuk sombong, melainkan sebagai sarana untuk bergotong royong. “Inilah cara kita saling menutupi kekurangan dan menjadikan kelebihan bersama sebagai kekuatan kita,” katanya.
Dengan semangat perjuangan, pengorbanan, dan kebijaksanaan yang diwarisi, secara khusus, Wali Kota Eri menyampaikan pesan kepada generasi muda, yang disebutnya sebagai garda terdepan pembangunan.
“Maka, saya berpesan, jangan pernah hanya menjadi penonton di kota sendiri. Kebahagiaan sejati tidak akan kita dapatkan jika kita pasif, ayo kita berkecimpung, dan terlibat dalam pembangunan,” serunya.
Ia mengajak pemuda untuk aktif menjadi bagian integral dari pembangunan Surabaya, sebab masa depan kota ini berada di tangan mereka. “Dengan keyakinan itu, saya optimis bahwa Surabaya akan menjadi jauh lebih baik di bawah peran aktif dan kepemimpinan generasi muda,” katanya. (*)





