Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menjelaskan bahwa penilaian BRIN dilakukan terhadap 24 provinsi, 187 kabupaten, dan 41 kota yang telah membentuk BRIDA/BAPPERIDA.
“Penilaian didasarkan pada dua indikator utama, yakni kinerja jumlah rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan dan peran BRIDA dalam optimalisasi potensi dan/atau penyelesaian permasalahan daerah,” jelas Irvan.
Dari proses analisis yang ketat, hanya 39 BRIDA/BAPPERIDA dari seluruh tingkatan yang berhasil meraih apresiasi ini.
“Kota Surabaya menjadi salah satu dari 27 daerah yang memenangkan kategori Peran BRIDA dalam Optimalisasi Potensi dan Penyelesaian Permasalahan Daerah,” ungkapnya.
Irvan melanjutkan, implementasi “Dashboard Satu Data Realtime” telah memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, di antaranya meningkatkan efektivitas program pengentasan kemiskinan dan stunting melalui data yang akurat, percepatan respons pemerintah terhadap permasalahan ekonomi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan program pembangunan daerah, serta optimalisasi anggaran melalui perencanaan yang berbasis data.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi Pemkot Surabaya untuk terus mengembangkan inovasi strategis,” imbuhnya.
Ke depannya, sambung Irvan, Dashboard Satu Data Realtime akan terus disempurnakan untuk mendukung terwujudnya Smart City Surabaya yang lebih inklusif, responsif, dan berkelanjutan. (*)





