Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya menyebut kekuatan pesantren seperti Lirboyo sudah terbukti menjaga nilai-nilai kebangsaan dan pendidikan Islam di Indonesia.
“Kalau bicara Lirboyo, bukan hanya di Kediri, tapi juga di berbagai daerah bahkan dunia. Lirboyo adalah soko guru pendidikan di negeri ini,” kata Khofifah.
Gubernur juga menyoroti pengelolaan lingkungan di Ponpes Lirboyo yang dinilai luar biasa. Menurutnya, pesantren ini telah menjadi contoh praktik pengolahan sampah dan limbah yang bernilai ekonomi.
“Dari Lirboyo ini lahir kekuatan menjaga lingkungan dan ekonomi pesantren yang luar biasa,” ujarnya.
Kegiatan Lirboyo Bersholawat turut dihadiri para masyayikh pesantren, di antaranya KH. Anwar Manshur dan KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, serta jajaran pejabat seperti Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, dan Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim.
Acara berlangsung khidmat hingga malam hari. Ribuan santri dan masyarakat mengikuti sholawat dengan penuh antusias, menandai semangat kebersamaan antara ulama, pemerintah, dan umat dalam menyambut Hari Santri 2025.(*)