Kemudian, ujar Rini, motif Abhiboyo menggambarkan sosok warga Surabaya yang halus, jujur, memiliki tanggung jawab besar, dan pemberani. Ada pula motif Mangrove yang memiliki arti ketangguhan dan kemampuan untuk berkembang di tengah dinamika kehidupan modern.
Lalu, ada motif Kembang Setaman, perpaduan Kembang Bungur dan Mangrove, yang melambangkan harmoni antara budaya dan alam di Kota Surabaya.
Rini Indriyani menambahkan bahwa Dekranasda terus berinovasi, tidak lagi hanya menampilkan satu motif, tetapi mengkombinasikan motif dalam satu desain batik. “Semakin ke depan semakin lebih berinovasi, semakin lebih menarik lagi dan tentunya bisa diterima oleh pasar baik nasional maupun internasional,” tandasnya.
Sementara itu, desainer Gita Orlin menjelaskan bahwa koleksinya kali ini, mengambil gaya era 1920-an atau Gatsby style yang terinspirasi dari film Downton Abbey. Busana yang ditampilkan menggabungkan kain batik dengan material mewah seperti Velvet/bludru, lace chantilly, sifon silk, organza silk, dan cotton silk.
“Dalam busana ini, saya menggunakan berbagai siluet, mulai dari mermaid, full klok, loose dress, hingga blazer dan palazzo, yang dipermanis dengan detail handmade embroidery, payet, dan Swarovski,” terangnya.
Menurut Gita Orlin, pemilihan warna dominan seperti marun dan burgundy membuat busana ini dapat digunakan untuk berbagai acara, mulai dari casual, semi-formal, hingga formal. Ia menegaskan bahwa karyanya juga cocok untuk Generasi Z karena cutting-nya yang stylish dan menyesuaikan era.
“Kami ingin lebih memperkenalkan agar Batik Surabaya bisa dikenal ke seluruh Indonesia bahkan mungkin mancanegara. Next-nya kita inginnya bisa show-show di luar negeri juga,” ungkap Gita.
Dua menambahkan bahwa motif yang dipilih telah melalui pertimbangan yang matang, mengingat batiknya akan ditampilkan di modest fashion festival. Pihaknya berharap kolaborasi ini akan membuat Batik Surabaya semakin dikenal.
“Dengan kolaborasi ini, kami ingin mendukung para UMKM Kota Surabaya, karena batik yang digunakan berasal dari perajin lokal seperti Batik Saraswati dan lainnya,” tukasnya.
Diketahui, saat ini Kota Surabaya memiliki 12 motif batik yang sudah dipatenkan. Yakni; Skena Surabaya, Pesona Mangrove Wonorejo, Banyu Semarak, Tjap Toendjoengan, Gereget Rel Pasar Turi, Suroboyoan, Batik Abhiboyo, Batik Gembili Wonokromo, Batik Kembang Bungur, Batik Remo Surabayan, Batik Sparkling Taste of Surabaya, dan Batik Kintir-Kintiran. (*)