Di Sumatera Selatan, misi dagang dan investasi yang dipimpin gubernur Khofifah berlangsung sukses mencatatkan transaksi final Rp 1.000.055.301.000 pada pukul 17.00 WIB. Gelaran misi dagang ini dilaksanakan di Hotel Wyndham Opi Palembang, Senin (29/9).
Transaksi yang dihasilkan kali ini, menurut Khofifah, meningkat sangat signifikan dibanding capaian transaksi misi dagang di provinsi sama sebelumnya pada 2020 sebesar Rp 306,55 miliar. Transaksi ini mencerminkan tingginya minat antar pelaku usaha kedua provinsi.
Oleh karena itu, dia optimis misi dagang dapat memperluas pasar. Sekaligus, memperkuat jejaring konektivitas dan perdagangan antardaerah dalam hal ini antara Jatim dan Sumsel.
“Misi Dagang ini terus kita gelar di berbagai daerah di Indonesia untuk membantu pelaku usaha Jatim bertemu pasar yang lebih luas, menguatkan rantai pasok dan hilirisasi produk daerah,” tegasnya.
Produk unggulan Jatim yang mengalir ke Sumatera Selatan, antara lain Olahan Unggas, Susu, Daging Ayam, Rokok, Ikan Beku, Gula Merah Tebu, Beras, Kerupuk, Dori Fillet, Mesin Las, Paket Dapur MBG, Sepatu Olahraga, Pembersih Lantai, dan Bibit Bawang Merah dengan transaksi sebesar Rp 904.867.201.000.
Sebaliknya, jumlah transaksi Jatim beli komoditi dari Sumatera Selatan sebesar Rp 95.188.100.000. Antara lain berupa kelapa, veneer kayu, madu dan ayam fillet. “Misi dagang ini bukan sekadar transaksi, tetapi momentum strategis untuk memperkuat hilirisasi industri dan meningkatkan daya saing produk Jatim,” tandas Khofifah.
Sejak 2019 hingga 2025, Pemprov Jatim telah menggelar 43 misi dagang domestik dengan nilai komitmen transaksi Rp 17,39 triliun, melibatkan 1.953 transaksi dan 2.812 pelaku usaha. Misi di Palembang ini merupakan penyelenggaraan kedelapan sepanjang 2025. (*)