SURABAYA – Dua kali misi Dagang dan Investasi Provinsi Jawa Timur (Jatim) di luar provinsi berjalan sukses. Nilai transaksi yang didapat lebih dari Rp 2 Triliun. Misi dagang dan investasi di Kalimantan Selatan (17/9/2025) mencapai Rp 1.661.131.683.000 dan di Sumatera Selatan sebesar Rp Rp 1.000.055.301.000.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim Endy Alim Abdi Nusa mengaku nilai transaksi yang dihasilkan dalam misi dagang dan investasi di luar provinsi Jatim dalam dua Minggu terakhir sangat signifikan. Transaksi triliunan itu didominasi oleh komoditas ikan dan hewan ternak.
“Kenapa nilai transaksi bisa sebesar itu, karena provinsi seperti Sumatera dan Kalimantan tidak memiliki ternak, sehingga mereka harus mengambil dari Jatim,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Kamis (2/10).
Sebaliknya di sektor UKM, Andy menyebut nilai transaksinya tidak terlalu besar. Nilainya berkisar puluhan hingga ratusan juta rupiah saja. Meski begitu, pihaknya bersyukur bisa diikutsertakan dalam misi dagang dan investasi bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa di beberapa provinsi.
Lewat kegiatan tersebut, lanjutnya, Dinas Koperasi dan UKM Jatim bisa memperluas pasar. Dimana, Jatim berusaha memasuki pasar mereka. Seperti batik, produk makan dan minum. Daerah wisata di provinsi itu membutuhkan camilan dan makanan ringan yang menarik untuk dijual.
“Demikian pula lain batik, dimana Jawa itu masih sebagai kiblatnya batik nasional. Meski mereka punya songket, tapi mereka belum bisa bikin desain. Jadi, kita tidak lebih ingin membantu teman-teman UKM untuk bisa memperluas pasar,” paparnya.
Tak kalah pentingnya, Endy menyebut lewat misi dagang dan investasi, pihaknya berharap ada kesinambungan atau keberlanjutan. Tidak hanya langsung transaksi di acara itu, namun ke depannya ada sistem ability nya. Besok-besoknya mereka akan pesan di Jatim lagi.
“Jadi, tidak hanya jualan barang, tapi juga jasa. Bagaimana batik itu bisa dibranding oleh mereka. Batiknya dari sini (Jatim), branding-nya dari daerah yang bersangkutan. Tapi dibikin di Jatim. Itu sesuai dengan keinginan ibu gubernur,” jelasnya.