Danang menjelaskan, keterlambatan terjadi karena vendor penyedia tidak mampu memenuhi pesanan sesuai tenggat waktu. Padahal, data ukuran peserta sudah dikirim sejak awal Agustus.
“Keterlambatan ini murni karena kelalaian produksi dari vendor. Kami akui ada kurangnya penekanan dan koordinasi dari pihak kami juga,” katanya, Selasa 15 September 2025.
Sebagai bentuk tanggung jawab, panitia membuka mekanisme pengembalian biaya pendaftaran bagi peserta yang tidak memperoleh jersey. Selain itu, peserta juga dapat meminta pengiriman jersey setelah acara.
“Refund sudah berjalan sekitar 60 persen. Proses ini kami lakukan bertahap agar tepat sasaran, hanya untuk peserta yang benar-benar tidak menerima jersey,” jelasnya.
Menurut Danang, terdapat sekitar 150–160 peserta yang telah mengajukan refund. Proses pengajuan dilakukan dengan mendata nomor kontak peserta saat menyampaikan keluhan di lobi Balai Kota Kediri.
“Refund hanya kita layani dalam waktu 1×24 jam untuk mencegah penyalahgunaan,” tambahnya.
Tak hanya soal jersey, peserta juga mengeluhkan antrean panjang saat pengambilan medali dan minuman. Danang tidak menampik masalah tersebut.
“Jumlah antusias peserta yang luar biasa, dan lokasi pengambilan refreshment yang berdekatan dengan garis finish membuat antrean menumpuk. Ke depan akan kita evaluasi bersama,” katanya.
Meski banyak kritik, Danang berharap peserta tidak kapok mengikuti event olahraga di Kediri.
“Saya mewakili semua pihak yang terlibat mohon maaf atas kesalahan yang terjadi. Banyak yang perlu saya benahi,” pungkasnya.(*)