BLITAR (Wartatransparansi.com) – Bau busuk menyengat berasal dari kandang ayam petelur, Warga Desa Ngaringan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar mengeluh. Bau tersebut menurut warga sudah berlangsung selama kurang lebih dari 2 tahun.
Ada ratusan Kepala Keluarga (KK) dari tiga RT yang berada di wilayah itu terdampak bau busuk yang harus mereka hirup setiap hari. Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, peternakan tersebut berada dalam naungan CV Bumi Indah.
Menurut salah satu warga yang bernama, Soim, warga setiap hari harus menghirup bau seperti bau bangkai. Ada tiga RT yang terdampak, tiap RT rata-rata 70 KK.
“Bau ini terpaksa kami hirup selama 2 tahun ini. Mau protes juga gak pernah ditanggapi. Paling hanya beberapa saat hilang, tapi nanti itu bau lagi,” jelasnya kepada awak media pada, Rabu (10/09/2025).
Ia menuding bau tersebut berasal dari pengolahan limbah kotoran ayam yang diduga dilakukan di dalam peternakan. Bahkan, tempat tersebut juga diduga mengolah limbah kotoran ayam dari peternakan lainnya.
Katanya, kandang tersebut ada sudah lama, tetapi baru 2 tahun ini menimbulkan bau busuk. Diduga kandang tersebut juga mengolah limbah kotoran ayam untuk dibuat pupuk.
“Dan sepertinya bukan hanya limbah dari situ saja, tapi dari kandang-kandang lainnya juga diolah disitu. Lha wong truknya yang mengangkut kotoran dari mana-mana lewat disini,” bebernya.
“Dulu kebetulan yang diminta ngurus izin lingkungannya, itu saya. Tapi izinnya cuma kandang, bukan pengolahan limbah,” sambungnya.
Tampaknya, sekarang kesabaran warga telah habis setelah 2 tahun dipaksa mengirup bau busuk. Masyarakat pun mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa menuntut penutupan peternakan, bila pihak CV Bumi Indah terus mengabaikan keluhan warga.
“Kalau terus masih bau seperti ini, kami akan demo. Warga jadi susah, kita sudah muak mencium bau busuk ini, nanti ditakutkan kesehatan bisa terganggu,” tegas pria paruh baya ini.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Ngaringan, Agus Tridjanjanto membenarkan adanya keluhan warga terkait bau busuk dari peternakan ayam CV Bumi Indah. Dia mengaku juga mendapat informasi soal aktivitas pengolahan limbah kotoran ayam, pada peternakan tersebut.
“Saya pernah cek ke lokasi, memang baunya menyengat sekali. Informasinya, itu ada pengolahan limbah kotoran yang dilakukan di lokasi tersebut. Waktu saya tanya ke pihak kandang, katanya tidak ada pengolahan limbah kotoran. Tapi nanti kalau ternyata ada, masyarakat pasti akan protes,” ungkapnya.
“Padahal informasi terkait adanya pengolahan limbah kotoran saya dapat dari aduan masyarakat dan warga setempat yang bekerja di situ. Tapi pihak pengelola tetap mengatakan tidak ada,” ungkapnya lagi.
Agus berharap pihak CV Bumi Indah tidak mengabaikan keluhan masyarakat, terkait bau busuk ini. Dia berharap, pihak pengelola bisa segera mengatasi persoalan ini.
“Kami tidak ingin warga merasa tidak nyaman dan terganggu. Masyarakat sekarang jadi resah dengan keberadaan kandang yang menimbulkan bau itu. Jadi segera lah pihak pengelola menyelesaikan hal ini,” pintanya.