Keputusan itu disampaikan Mas Dhito saat menghadiri pengajian akbar peresmian SDI Ulumiah Al Ma’ruf, Desa Tertek, Kecamatan Pare.
“Saya cabut surat edaran bupati. Saya tetapkan per malam ini saya nyatakan Kabupaten Kediri sudah menjadi kabupaten yang guyub rukun, adem tentrem gemah ripah loh jinawi,” kata Mas Dhito, Senin 8 September 2025.
Kerusuhan akhir Agustus itu sempat menimbulkan keprihatinan mendalam. Pasalnya, mayoritas pelaku perusakan dan pembakaran fasilitas publik merupakan pelajar tingkat SMP dan SMA. Selain membakar gedung milik Pemkab Kediri, massa juga merusak Gedung DPRD hingga sejumlah pos dan kantor polisi.
“Gedung yang hangus terbakar bisa kita bangun. Arsip yang hilang bisa kita cetak kembali. Tapi yang menjadi persoalan, mayoritas pelaku anarkisme adalah anak pelajar,” ujarnya.
Mas Dhito menegaskan, Pemkab Kediri tidak memberi toleransi terhadap aksi anarkis. Ia juga mengajak seluruh orang tua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka.
“Bapak ibu, saya titip betul. Saya tidak bisa bekerja sendiri tanpa bergandengan erat dengan panjenengan semua,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul yang hadir meresmikan SDI Ulumiyah Al Ma’ruf menyampaikan apresiasi. Ia mengapresiasi langkah cepat pemulihan pasca kerusuhan yang dilakukan bupati bersama aparat keamanan.
“Saya sampaikan apresiasi kepada bapak bupati dan bapak aparat keamanan yang telah bisa segera memulihkan kembali Kabupaten Kediri,” ucapnya.
Mas Dhito berharap dari sekolah yang baru diresmikan tersebut lahir generasi penerus yang kelak menjadi pengganti para tokoh masyarakat yang hadir dalam acara itu.(*)