Dewi Sri Lambang Kesuburan Dan Pertanian Dalam Mitos Jawa

 Dewi Sri Lambang Kesuburan Dan Pertanian Dalam Mitos Jawa
Foto : Mitos Dewi Sri dalam budaya Jawa

MAGETAN (Wartatransparansi.com) – Pawai Budaya Kemerdekaan Kabupaten Magetan SMAN 1 Karas mengangkat tema Dewi Sri. Tema ini yang dipilih untuk menggambarkan Kabupaten Magetan sebagai salah satu penghasil padi dari warganya.Ini merupakan cerita dalam mitos Jawa yang masih dipercaya sampai saat ini.

Kepala Sekolah SMAN 1 Karas Asmaul Kusnah, S.Pd.,M.Pd. menyampikan Dewi Sri adalah dewi padi, kesuburan, dan pertanian dalam mitologi Jawa, Bali, dan Sunda, yang dihubungkan dengan Dewi Laksmi, permaisuri Dewa Wisnu. Ia dipercaya sebagai penjelmaan dewi yang pengorbanan hidupnya melahirkan padi dan hasil bumi lainnya, seperti yang diceritakan dalam beberapa versi legenda yang berbeda-beda di Indonesia.

Pemujaan Dewi Sri masih berlanjut dalam bentuk upacara selamatan panen dan ritual pertanian sebagai bentuk penghormatan kepada alam dan kesuburan.

Dijelaskan dalam salah satu versi, Dewi Sri meninggal dan tubuhnya dikubur di dalam tanah. Dari tempat kematiannya, muncullah tanaman padi yang menjadi makanan pokok manusia, sementara saudaranya, Sadana (dalam wujud ular), melindungi padi dari gangguan.

” Dewi Sri melambangkan nilai budaya agraris yang masih dipelihara masyarakat sampai saat ini,” ujar Asmaul Kusnah.

Legenda Dewi Sri mewakili nilai-nilai penting dalam budaya agraris Indonesia, terutama terkait dengan rasa hormat terhadap alam, pentingnya pertanian, dan kesuburan yang menjadi dasar kehidupan manusia.Budaya lokal seperti Dewi Sri ini harus kita rawat agar tetap lestari.

Menurut Asmaul Kusnah Pawai Budaya yang diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Magetan untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke – 80 Republik Indonesia. SMAN 1 Karas ikut berpartisiapasi sekaligus turut serta meneladani para pejuang kemerdekaan dalam membangun Indonesia yang lebih maju lagi. (*)

Penulis: Rudi Ardy