SAINT PETERSBURG (Wartatransparansi.com) – Perjalanan ke luar negeri terutama ke negara Eropa, kehati-hatian soal makanan memang menjadi prioritas bagi warga Muslim.
Mengapa? Sebab sulit atau tidak mudah memberi pengertian bahwa “makanan halal” bukan sekedar “halal” dari segi makanannya, tetapi proses penyembelihan dan proses memasak sangat penting, terutama dicantumkan level halal.
Setelah menyusuri sungai selaman1 jam lebih, di pinggiran
Sungai Neva dekat Kanal Criboyedov, ada resturant dengan membuka semacam kedai dari plastik di depan, kami berlima minum teh hitam dan teh hijau, juga makanan rebus kentang, tomat, jamur, dan terong, ada bawang bombai juga.
Alhamdulillah di pusat kota Saint Petersburg, hanya berjalan kaki 7 Menit dari Hotel Majestic sudah menjumpai restaurant halal dengan menu masakan vegetarian, kentang, ayam, dan roti canai khas Timur Tengah. Kebab dengan beraneka ragam penawaran terpampang di baliho kecil.
Di sebuah kota ibarat “Sebuah Lukisan” karena menata dengan sungguh-sungguh indah, jalan panjang di sepanjang dari bandara ke kota, seperti jalan Diponegoro Surabaya tahun 1970-an ketika masih ada trem (kereta listrik) melintas di tengah taman tengah-tengah kota.
Tetapi, keindahan dan kenikmatan perjalanan selalu diingatkan imam rombongan Ahmad Riyadh UB PhD, bahwa makan dengan menu makanan halal harus tetap dijaga dan diutamakan, supaya kondisi kesehatan dan kebugaran tubuh terjaga.
Bahkan selalu menyampaikan menjaga kondisi tubuh dengan menjaga makanan, terutama dengan lebel halal supaya perjalanan dengan niat kebaikan dan ketaqwaan, selalu mendapat keberkahan.
Yopie Mahri, Aiman, dan Dani begitu menikmati makanan halal, menu makan di ujung keramaian Saint Petersburg, apalagi daftar menu, sudah tidak asing dengan makanan khas Timur Tengah di Surabaya, Jakarta, Malang, dan kota kota besar lainnya.
“Alhamdulillah wasyukurillah, perjalanan sampai di Saint Petersburg, Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan mendapatkan makanan halal”.
Secara kasat mata Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik, begitu diutamakan dengan diberi pemandangan segar dan indah, juga penataan kota begitu tertata. Bahkan penutupan sebagian jalan untuk perbaikan atau pengaspalan jalan, penutupan sebagian jalan untuk keramaian dan destinasi wisata, membuat suasana semakin nyaman terjaga.
Di Kota Pahlawan Surabaya, baru ada jalan Tunjungan dibuat seperti itu, walaupun belum sesuai harapan. Tetapi Saint Petersburg memberikan gambaran kota indah berbudaya ibarat “sebuah lukisan” indah.
Dengan penataan sungai nampak indah juga bersih, menjadi destinasi wisata tersendiri. Sudah tentu semua fasilitas untuk masyarakat luas termasuk enak dipandang mata. Enak dinikmati, juga begitu melayang layang indah di atas antara mega dan langit dikisahkan. Menjelang malam di antara keramaian Allah Subhanahu wa Ta’ala, menurunkan hujan rintik-rintik membasahi tanah Saint Petersburg. (bersambung)