Pramuka adalah alat rekayasa karakter. Gerakan Pramuka sejatinya adalah alat bagi pemerintah untuk mencapai tujuannya yaitu penguatan karakter generasi muda. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2022 Tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan (Perpres 43/2022) memberikan arah kepada kita tentang pentingnya eksistensi pemuda dalam proses pembinaan mental.
Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Jika kita fokuskan pada objek usia, maka korelasi pemuda dengan Pramuka adalah pada tingkatan Penegak/ Pandega dan Pembina yang berusia maksimal 30 tahun. Sungguh luar biasa Gerakan Pramuka yang jelas-jelas menjadi wadah pesemaian yang subur bagi generasi mudanya melalui tingkatan peserta didik yang sudah pasti berdasarkan AD/ ART Gerakan Pramuka.
Ditambah lagi peserta didik Siaga (7-10 th), Penggalang (11-15 th) serta Pembina sebagai orang dewasa yang harus selalu hadir dalam proses pembinaan. Meminjam istilah Baden Powell, “scouting is ajolly a game” sebuah permainan yang mengandung Pendidikan bagi peserta didik dan sebagai “jobs” yaitu pengabdian bagi orang dewasa.
Gerakan Pramuka hadir sebagai unsur proses Pendidikan nonformal, yaitu hadir mengisi kekosongan antara Pendidikan informal (rumah) dan formal (sekolah). Betapa indahnya kePramukaan disajikan dalam sebuah proses interaksi antara anak muda (peserta didik) dengan orang dewasa (Pembina) untuk menjalani sebuah pengembaraan bersama, kegiatan yang berorientasi pada kesehatan diri secara utuh, beraktivitas dengan penuh kegembiraan dan saling bertanggung jawab.
Aktifitas Gerakan Pramuka selama ini merupakan kontribusi nyata dalam menyosngsong Indonesia Emas 2045. Sumber Daya Manusia yang unggul hanya bisa dibentuk melalui proses pendidikan karakter yang kuat. Gerakan Pramuka telah hadir sebagai salah satu komponen bangsa dalam membentuk SDM yang Tangguh, berjiwa Pancasila, disiplin, bertanggung jawab, serta memiliki jiwa kepemimpinan yang kokoh.
Pramuka itu giat, sedia, dan bakti. Hal ini sejalan dengan himbauan Kekwarnas Kak Budi Waseso melalui sambutan resminya, “Mari kita perkuat kerjasama, sinergitas, kolaborasi, serta komitmen guna membangun bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini.
Mari kita jadikan Gerakan Pramuka sebagai pilar kekuatan bangsa dalam membantu membentuk generasi muda yang berdaya saing dan siap memimpin bangsa di masa depan agar dapat lebih mandiri.” Akhirnya jayalah Pramuka jayalah Indonesia. (*)
*) Penulis adalah Andalan Nasional Bidang Organisasi dan Hukum, Wakakwarcab Orgakum Gerakan Pramuka Lumajang, dan Akademisi ITB Widya Gama Lumajang