Dalam kesempatan ini, Eri menekankan, setelah Kampung Pancasila berjalan, setiap Ketua RW harus bisa memastikan bahwa sudah bisa melakukan pemilahan sampah, menggerakkan Karang Taruna, dan perekonomian di kampungnya.
Tak hanya itu, Eri juga meminta kepada setiap Kepala PD dan ASN Pendamping untuk melakukan pendataan terhadap warga miskin, ibu hamil risiko tinggi, anak putus sekolah, stunting, hingga pengangguran terbuka.
“Jadi nanti kita bisa tahu oh di dalam RW ini (warga) yang membantu siapa? Kemudian (didata) ada berapa ibu hamil. Maka akan tahu, ketika (ada) ibu hamil berisiko tingg, ketika akan ke rumah sakit manapun jangan disuruh melahirkan secara normal, karena sudah bahaya. Maka, dia melahirkannya akan dilakukan secara caesar. Dan ini sudah terkoneksi (datanya),” paparnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Surabaya sekaligus Ketua Satgas Kampung Pancasila, Irvan Widyanto mengaku bersyukur, karena Kampung Pancasila yang diinisiasi oleh Eri Cahyadi bisa berjalan mulai hari ini. Sebanyak 15 tim pendamping mulai dari dinas, kecamatan, hingga kelurahan seluruhnya bergerak di 1.360 RW di Surabaya.
Irvan menjelaskan, 15 tim pendamping dari jajaran kepala PD itu mulai dari Dinkes, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, Badan Pendapatan Daerah, BPBD, Dishub, Bakesbangpol, Satpol PP, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan, Kecamatan, dan Kelurahan.
“Mudah-mudahan di tahun ini 1.360 RW bisa terjaga. Kami juga ada 669 ASN dan non-ASN yang diterjunkan menjadi Pendamping ASN di seluruh RW yang ada di Kota Surabaya,” harapnya.
Diketahui, pembentukan Kampung Pancasila tertuang dalam Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor: 100.3.3.3/ 142/436.1.2/2025 tentang Satgas Kampung Pancasila yang ditetapkan pada 2 Juli 2025. Satgas ini dibentuk sebagai langkah lanjutan dari program Kampung Madani yang telah diimplementasikan di seluruh RW.
Program Kampung Madani sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan wilayah berbasis RW.
Satuan Gugus Tugas di tingkat kota terbagi ke dalam empat bidang Satgas.
Keempat bidang itu adalah Satgas Lingkungan, Satgas Kemasyarakatan, Satgas Ekonomi, dan Satgas Sosial Budaya.
Selanjutnya di tingkat wilayah, Satgas Kampung Pancasila dibentuk berdasarkan keputusan Camat, dan diketuai oleh masing-masing Ketua RW. Mereka dibantu oleh koordinator dan anggota kelompok Kerja dari elemen masyarakat setempat.
Struktur di tingkat wilayah terdiri atas Dewan Pengarah yang meliputi Camat, Danramil, dan Kapolsek. Sedangkan Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Ketua LPMK, berperan sebagai Pembina. Sementara Ketua RW bertindak sebagai Ketua Satgas Kampung Pancasila. Satgas di tingkat kewilayahan ini terbagi dalam empat bidang kelompok kerja (Pokja).
Keempat bidang itu meliputi Pokja Lingkungan, Pokja Kemasyarakatan, Pokja Ekonomi, dan Pokja Sosial Budaya. (*)