“Pertama saya tidak tahu menahu tentang isu tersebut. Yang kedua, sampai hari ini tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana kepada saya ataupun kepada pihak-pihak lain di lingkungan Partai Golkar yang membicarakan tentang Munaslub,” jelas Nusron.
Kata Nusron, fokus utama pembahasan yang melibatkan dirinya dan kelompok kerja di Golkar adalah persoalan-persoalan strategis terkait kepentingan rakyat dan program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, bukan konflik internal partai.
“Topik kita hari ini adalah topik tentang pengentasan kemiskinan. Topik tentang bagaimana kita mewujudkan swasembada pangan, topik kita tentang swasembada energi, topik tentang hilirisasi, topik tentang bagaimana menyukseskan perumahan 3 juta untuk rakyat miskin. Tidak ada topik-topik seperti yang saudara sebutkan tadi. Jelas,” kata Nusron.
Selain Yusron, politisi senior Golkar lainnya, Nurdin Halid, juga membantah isu Munaslub Golkar. Nurdin menyebut isu tersebut sebagai hoaks dan menyatakan bahwa itu dikembangkan oleh orang-orang yang frustrasi karena ingin mengambil alih kekuasaan di Golkar.
Bahlil Lahadalia terpilih sebagai Ketua Umum Golkar pada Agustus 2024 lalu, menggantikan Airlangga Hartarto. Isu Munaslub muncul kembali beberapa waktu setelahnya, namun tampaknya tidak ada bukti kuat yang mendukung isu tersebut. (din/ais)