JEMBER (Wartatransparansi.com) – Atasi krisis BBM Pemerintah Kabupaten Jember bersama Anggota DPR RI Rivqy Abdul Halim dan pihak Pertamina mengambil langkah konkret, Selasa (5/8/2025). Hal tersebut dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Jember.
Hal itu di lakukan setelah Jember sempat mengalami krisis BBM selama beberapa hari, berbagai pihak langsung berkolaborasi mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Bupati Jember Muhammad Fawait, dalam kunjungan di pertamina Gebang mendampingi Anggota DPR RI Rivqy Abdul Halim menyampaikan bahwa stok BBM di Jember telah kembali normal dan aman.
“Saya pikir hari ini, Selasa tanggal 5 Agustus 2025 siang, stoknya sudah aman. Ini bagian dari kepedulian wakil rakyat, Gus Rivqy, yang juga memikirkan dapilnya, yaitu Kabupaten Jember, jelasnya.
Saya sebagai Bupati berterima kasih. Inilah yang saya butuhkan, kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyusun strategi menghadapi potensi krisis di masa mendatang.
“Strateginya jelas. Jangka pendeknya, stok BBM harus diperbanyak seperti yang dilakukan hari ini. Jangka panjangnya, kami memohon agar depo BBM di Jember bisa dikaji ulang untuk diaktifkan, karena jumlah penduduk Jember sangat besar dibanding kabupaten sekitar.”
Sedangkan anggota DPR RI Komisi VI, Rivqy Abdul Halim, dalam pertemuan ini antara Pemkab Jember, Pertamina, dan KAI, menyampaikan bahwa dirinya telah menginisiasi skema distribusi alternatif BBM melalui jalur kereta api.
“Alhamdulillah hari ini terlaksana pertemuan antara Pertamina, KAI, dan Bupati Jember. Saya menginisiasi agar suplai BBM ke Jember tidak hanya melalui truk tanki, tetapi juga melalui kereta api. Ini solusi nyata agar kelangkaan seperti kemarin tidak terjadi lagi,” ujar Gus Rivqy.
Ia menjelaskan bahwa saat ini tengah dikaji beberapa alternatif lokasi depo, termasuk di kawasan Rambipuji.
“Ada lahan di Rambipuji yang memungkinkan digunakan sebagai depo BBM. Namun tentu harus melalui kajian teknis mendalam, termasuk soal buffer zone dan aspek keselamatan masyarakat. Kita belajar dari insiden di Pelumpang, jangan sampai kejadian serupa terulang.”ungkapnya.
Berdasarkan data, kebutuhan BBM harian masyarakat Jember mencapai sekitar 900 ribu hingga 1 juta liter per hari, yang setara dengan 100 truk tanki. Kondisi ini sangat rentan jika terjadi gangguan infrastruktur jalan. Oleh karena itu, transportasi kereta api dinilai sebagai opsi strategis yang lebih aman dan stabil. (*)