Blitar  

Tingkatkan Ketrampilan Pencaker, Disnaker Kabupaten Blitar Gelar Pelatihan Barbershop

Tingkatkan Ketrampilan Pencaker, Disnaker Kabupaten Blitar Gelar Pelatihan Barbershop
Pelatihan Barbershop bagi pencari kerja

Ia menambahkan, sertifikasi memberikan legitimasi resmi, meningkatkan kepercayaan pelanggan yang kini lebih selektif karena akses ke informasi berbasis AI (misalnya, ulasan online atau rekomendasi gaya). Ini juga memenuhi syarat untuk bekerja di barbershop premium atau membuka usaha dengan reputasi terpercaya.

“Sertifikasi BNSP membuktikan bahwa barber telah lulus uji kompetensi, menunjukkan kemampuan untuk mengintegrasikan keterampilan manual dengan teknologi modern. Misalnya, barber bersertifikasi lebih siap menggunakan aplikasi manajemen pelanggan atau memahami tren gaya rambut yang dihasilkan algoritma AI, memberikan keunggulan di pasar yang tumbuh 20-30% per tahun (data Indonesia Barbershop Association, 2017),” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Disnaker Kabupaten Blitar, Latip Usman mengungkapkan, sertifikasi memastikan barber menguasai gaya rambut modern (misalnya, textured crop, mullet) dan siap beradaptasi dengan alat berbasis AI, seperti gunting pintar atau aplikasi desain rambut. Ini krusial untuk memenuhi ekspektasi pelanggan yang terpengaruh tren digital.

“Sertifikasi diakui secara nasional, memudahkan barber mendapatkan izin usaha atau dukungan UMKM. Di pasar global, sertifikasi BNSP dapat menjadi langkah awal menuju sertifikasi internasional, seperti dari American Crew, meningkatkan peluang bekerja di luar negeri, di mana standar profesionalisme tinggi,” jlentrehnya.

Kata dia, barber bersertifikasi mampu memberikan pengalaman personal yang sulit ditiru AI, seperti konsultasi gaya yang disesuaikan dengan kepribadian pelanggan. Ini penting untuk mempertahankan loyalitas pelanggan di era ulasan digital yang dipengaruhi AI.

Sertifikasi BNSP memastikan barber memenuhi regulasi nasional, mengurangi risiko pelanggaran, dan memudahkan bergabung dengan asosiasi seperti Indonesia Barbershop Association untuk akses jaringan dan pelat

“Sertifikasi membantu barber dari daerah terpencil bersaing di pasar urban dengan keterampilan terstandar. Pelatihan BNSP juga sering mencakup literasi digital dasar, mempersiapkan barber untuk menggunakan alat AI seperti aplikasi pemesanan,” tambah Latif Usman.

Pihaknya mengakui, dalam 10 tahun ke depan, profesi barber akan tetap menjanjikan meskipun AI membawa perubahan dalam operasional dan ekspektasi pelanggan. AI akan berperan sebagai pendukung, bukan pengganti, dengan membantu efisiensi, pemasaran, dan inovasi layanan.

“Permintaan untuk barber terampil akan terus ada karena sifat personal dan kreatif profesi ini. Untuk sukses, barber harus beradaptasi dengan teknologi, meningkatkan keterampilan melalui pelatihan, dan menjaga kualitas layanan pelanggan. Dengan pendekatan ini, profesi barber di Indonesia diperkirakan tetap relevan dan menguntungkan hingga 2035,” pungkasnya. (*)