“Negara hadir bukan hanya untuk menangkap, tapi juga menyelamatkan. Rehabilitasi itu hak, dan gratis,” tegasnya.
Kapolda Sulteng, Irjen Agus Nugroho, menyampaikan bahwa peresmian ini adalah bentuk kolaborasi konkret antarlembaga. Ia menyebut peningkatan pengungkapan kasus narkotika di semester pertama 2025 mencapai 46 kilogram, menunjukkan keseriusan aparat.“Dengan infrastruktur ini, kami berharap penanganan kasus narkoba bisa lebih efektif, menyentuh akar masalah, dan memulihkan para korban,” kata Irjen Agus.
Gubernur Sulawesi Tengah juga menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor dalam menyikapi pergeseran pola peredaran narkotika, terutama yang masuk melalui jalur laut dari kawasan perbatasan utara Indonesia.
Pemerintah daerah juga akan mengintegrasikan program-program pencegahan berbasis masyarakat, seperti penyuluhan di sekolah, masjid, dan komunitas lokal.
Gedung BNNP yang baru di Palu akan menjadi pusat koordinasi lintas lembaga. Sementara pusat rehabilitasi di Morowali akan mengadopsi pendekatan medis dan sosial, terbuka bagi siapa saja yang ingin pulih dan kembali ke masyarakat. (*)